Beberapa Kesalahan saat Menggendong Bayi dan Kemungkinan Akibatnya
Menggendong bayi jadi hal lumrah bagi seorang ibu. Biasanya ada yang menggunakkan tangan. Ada juga yang pakai alat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Menggendong bayi jadi hal lumrah bagi seorang ibu. Biasanya ada yang menggunakkan tangan. Ada juga yang pakai alat bantu gendongan bayi yang punya beragam jenis.
Namun, banyak orangtua melakukan kesalahan saat menggendong bayi. Tak hanya terjadi pada orangtua baru, kesalahan ini juga umum terjadi pada orangtua yang sudah berpengalaman.
Apa saja kesalahan tersebut dan kemungkinan akibatnya?
1. Menggunakan gendongan yang ukurannya tidak pas
Saat memakai gendongan, biasanya seorang ibu sering kali tidak memikirkan gendongan yang pas untuk si kecil. Yang penting murah, atau warnannya keren.
Di samping kenyamanan, gendongan ukuran yang pas sangat dibutuhkan untuk bayi. Gendongan tidak boleh terlalu longgar atau bahkan terlalu ketat. Hal ini untuk menjaganya tetap aman.
Untuk memastikan ukuran pas, saat membeli sebaiknya mencocokkan dengan ukuran tubuh bayi.
2. Saat menggendong melakukan aktivitas lain
Memakai gendongan sering kali dilakukan agar seorang ibu bisa melakukan kegiatan lain. Namun, hal ini sebaiknya tidak dilakukan.
Meski telah menggunakkan alat bantu, keamanan bayi harus tetap diperhatikan. Bayi bisa bergerak ke berbagai arah sehingga sangat memungkinkan untuk jatuh.
Pengawasan Anda tetap dibutuhkan dalam hal ini. Hindari melakukan kegiatan dengan alat bahaya. Misalnya, memasak.
3. Menggendong terlalu rendah
Tidak hanya berdampak buruk, menggendong terlalu rendah juga memberikan rasa sakit untuk Anda para ibu.
Sebaiknya ketika menggendong di depan, kepala bayi harus berada di dada. Sementara ketika menggendong di belakang, kepala bayi harus bersandar pada bahu.