Mengetahui Tanda-tanda Autisme pada Anak
Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti telah bekerja untuk mengidentifikasikan tanda-tanda autisme pada balita.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti telah bekerja untuk mengidentifikasikan tanda-tanda autisme pada anak.
Mendapatkan diagnosis dini autisme itu penting untuk meminimalkan efeknya di masa dewasa.
Kita semua tahu tentang autisme, tetapi banyak orang tidak begitu paham tentang apa itu autisme, bagaimana mengenali dan mengatasinya.
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang dapat terjadi sejak masa kanak-kanak, dan ditandai oleh isolasi sosial dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain dengan cara verbal maupun non-verbal.
Menurut statistik, gangguan mental ini memengaruhi 5 di setiap 10.000 orang di seluruh dunia, meskipun spektrum autisme berkisar dari kondisi ringan hingga berat.
Sulit untuk memprediksi bagaimana autisme akan memengaruhi anak. Karena itu bergantung pada banyak faktor.
Namun, orang-orang mampu mengenali tanda-tanda autisme pada balita dapat mencegah gejala memburuk dengan mengambil tindakan.
Berikut tanda-tanda autisme pada anak berdasarkan usia yang harus waspadai:
Bayi
Beberapa bayi menunjukkan tanda-tanda autisme pada usia 3 bulan. Ini termasuk tidak menanggapi suara keras, mata tidak mengikuti objek dan tidak dapat memegang objek.
Anda juga harus mencurigai jika si kecil tidak tersenyum pada orang lain, tidak menunjukkan minat pada wajah-wajah baru, dan tidak mengoceh sama sekali.
Balita
Setelah ulang tahun pertama mereka, ada tanda-tanda autisme baru seperti tidak bisa merangkak, mencoba untuk berdiri, mengucapkan kata-kata tunggal, menggunakan gerakan dasar seperti menengok saat menunjuk ke objek.
Misalnya pada usia 24 bulan, balita dengan autisme mungkin tidak merespon saat dipanggil, kesulitan belajar cara berjalan dan mereka tidak mampu menggunakan kalimat dua kata.