Bagus Mana? Kualitas Keju Impor Atau Keju Lokal
Mereka menggunakan susu organik yang berasal dari sapi pemakan rumput yang bebas pestisida atau pupuk kimiawi.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsumsi keju kian hari kian meningkat di Indonesia. Ketika mendengar keju mozarella, cheddar, gouda, burrata, colby atau crottin, Anda mungkin membayangkan negara-negara Eropa sebagai pembuatnya.
Namun, tahukah Anda sejumlah produsen lokal sudah menggeluti bidang tersebut? Bahkan kualitasnya tak kalah dibandingkan keju impor.
Mazaraat Artisan Cheese di Yogayakarta, misalnya. Dirintis oleh pasangan Jamie Najmie dan Nietta Pricillia pada 2015, perusahaan mengolah keju secara tradisional.
Jamie mengungkapkan, susu sebagai bahan baku utama merupakan elemen yang sangat penting dalam pembuatan keju.
Mereka menggunakan susu organik yang berasal dari sapi pemakan rumput yang bebas pestisida atau pupuk kimiawi.
Sapinya juga harus terbebas dari suntikan hormon antibiotik pemacu produksi susu, terutama hormon rBGH.
"Susu ini harus diproses paling lama dua jam setelah diperah. Kami mengandalkan kematian bakteri secara alami untuk menciptakan rasanya. Makin banyak kandungan kimia, makin tidak ketebak bakteri yang mati," kata Jamie saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2018).
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Jamie menekankan, kualitas produk keju dengan bahan baku susu yang diproduksi lokal lebih unggul dibanding keju impor.
"Bila dibandingkan yang impor dengan lokal, saya rasa seluruh cheese maker di dunia paham keju terbaik dibuat dengan susu yang jarak pengirimannya tidak lebih dari 30 kilometer dan tak dibekukan. Kalau dibekukan, semua jenis keju dibawa kesini ditanding dengan lokal, dijamin lokal lebih menang (kualitasnya)," ucap pria yang sudah menekuni bidang produksi keju selama 10 tahun itu.
Baca: Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT610, Satu-satunya yang Berhasil Jadi Pilot di Keluarga
Ada tiga jenis keju yang dibuat Mazaraat Artisan Cheese, yaitu keju segar, aged cheese, serta susu dan krim.
Jamie mengaku ingin berbagi pengetahuan soal makanan terutama keju, sehingga masyarakat yang gemar makanan itu bisa mengenal lebih lanjut produk yang dikonsumsi.
Mazaraat kerap membuka kelas pengolahan keju sejak 2016 silam. Terakhir, ia mengadakan demo masakan berbahan keju di Hause Rooftop, Jakarta.
"Bagi yang ingin belajar, yang dibutuhkan cuma passion. Sama dengan bread, wine itu tradisi. proses pembuatan yang diulang ratusan tahun. Sudah ada benchmarknya cheddar gini buatnya, gouda gini, pelajari dari sumber yang miliki kemampuan," sarannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.