Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bahan Bakar Fosil Habis 30 Tahun Lagi, Bagaimana Rasanya Hidup Tanpa Listrik?

Sumber daya yang ada ternyata lebih cepat habis ketimbang terbentuk yang baru. Apalagi manusia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

BizzInsight
zoom-in Bahan Bakar Fosil Habis 30 Tahun Lagi, Bagaimana Rasanya Hidup Tanpa Listrik?
The Atlantic
Kehidupan tanpa listrik dirasakan oleh masyarakat di New Delhi. Terlihat beberapa anak tetap belajar meski tidak ada listrik. 

TRIBUNNEWS.COM – Bahan bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi. Hal ini sempat diungkapkan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1945 Surabaya, Djoko Sungkono.

Sumber daya yang ada ternyata lebih cepat habis ketimbang terbentuk yang baru. Apalagi manusia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Lalu jika begini, apakah listrik bisa habis? Dan bagaimana rasanya hidup tanpa listrik?

Dilansir dari CNN, berdasarkan pernyataan seorang insinyur kelistrikan dari Washington State University, Chen-Ching Liu, listrik bisa saja habis sehingga manusia harus bekerja keras dan cerdas untuk memenuhi kebutuhan ini.

“Saat ini sumber listrik utama berasal dari bahan bakar minyak bumi. Di mana minyak bumi ini dihasilkan dari proses ribuan tahun yang berasal dari fosil. Sedangkan untuk membuat bahan bakar semacam ini lagi, itu artinya kita harus menunggu ribuan tahun lagi. Karena minyak bumi termasuk kategori sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,” ungkapnya.

Hidup Tanpa Listrik

Kita tidak mungkin hidup tanpa listrik. Pasalnya, kemajuan ekonomi tergantung pada pembangunan pembangkit listrik.

Bayangkan apabila anda tidak mengakses pekerjaan melalui laptop karena baterai habis atau menanak nasi dengan rice cooker untuk si kecil. Tentunya persediaan makanan dan minuman akan menurun drastis, serta harga pangan yang kian melonjak.

BERITA REKOMENDASI

Untungnya, kesadaran masyarakat akan hemat listrik sekarang ini cukup tinggi. Mereka mulai mencari solusi untuk bisa memangkas pemakaian energi, salah satunya pada penggunaan AC.

Sadar bahwa AC berkontribusi besar dalam menghabiskan bahan bakar fosil, masyarakat pun beralih menuju AC inverter. Mengapa inverter makin diminati? Penyejuk ruangan berbasis teknologi ini terbukti hemat listrik hingga 70% dibanding AC pada umumnya.

AC LG DUALCOOL with Watt Control.
AC LG DUALCOOL with Watt Control.

Tak heran jika pasar AC inverter diperkirakan bisa naik hingga 10-15% dari total pasar nasional sampai akhir tahun 2018 nanti. Jadi, saatnya mendukung gerakan hemat listrik dengan menggunakan AC ini.

Sebagai pemain utama AC inverter di dalam negeri, LG menyajikan inovasi-inovasi dalam produknya. Apalagi perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini menguasai pangsa pasar hingga 63%. Baru-baru ini LG gencar memperkenalkan AC LG DUALCOOL with Watt Control.

Pasalnya, AC ini dilengkapi dengan fitur istimewa, Watt Control. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mengatur daya listrik (watt) sepanjang pemakaian AC.


Hanya dengan menekan satu tombol pada remote control, AC dapat mengatur konsumsi daya listrik sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari 100%, 80%, 60% hingga 40%.

Cara kendalinya pun terbilang mudah. Coba anda lihat melalui gambaran di bawah ini.

Anda memiliki AC LG DUAL COOL with Watt Control berkapasitas ½ PK dengan daya listrik 495 watt, konsumsi listrik 100%. Selanjutnya anda mengurangi konsumsi listrik menjadi 80% hanya dengan sekali tekan pada tombol Watt Control. Otomatis daya yang dibutuhkan berkurang, yakni 419 watt saja.

Anda pun sudah menghemat 76 watt atau setara penggunaan LED TV 32”. Jadi, total 495 watt = AC dan TV. Demikian seterusnya penghematan akan semakin besar saat daya listrik diturunkan.

Mengiring inovasi AC inverter terbaru ini, LG memberikan jaminan garansi hingga 10 tahun untuk kompresornya. LG paham betul, kompresor sebagai motor utama sebuah AC menjadi bagian utama yang harus diperlakukan spesial. Menambah kenyamanan penggunaan, garansi 2 tahun pun ditetapkan pada komponen PCB yang menjadi pusat kelistrikan sebuah AC.

Penulis: Dana Delani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas