Karina Nadila Niab Investasi Saham untuk Siapkan Biaya Pendidikan Anak
Puteri Indonesia Pariwisata 2017 sekaligus aktris ini ikutan nabung saham. Sebelumnya, perempuan kelahiran 21 Agustus 1992 ini membiakkan duitnya di d
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Merlinda Riska
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor saham bertambah satu lagi. Mulai Oktober lalu, Karina Nadila Niab resmi berstatus sebagai investor saham, meski belum main saham langsung.
Puteri Indonesia Pariwisata 2017 sekaligus aktris ini ikutan nabung saham. Sebelumnya, perempuan kelahiran 21 Agustus 1992 ini membiakkan duitnya di deposito.
“Baru banget saya ikut nabung saham, karena, kan, sekarang lagi musim. Saya baru buka rekening saham akhir bulan lalu,” katanya kepada Tabloid KONTAN di sela-sela acara Lazada Your First Beauty, awal Oktober lalu.
Baca: Bentak Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Kamu Jangan Mentang-mentang Punya Uang Ya, Jadi Bisa Seenaknya
Karina mengenal saham dari salah satu anggota gengnya yang berprofesi sebagai perencana keuangan. Dia pun tertarik berinvestasi di saham lantaran imbal hasilnya bisa jauh lebih tinggi dari deposito.
“Saham bagus untuk jangka panjang, jadi saya anggap sebagai deposito saja. Bukan untuk trading karena, kan, harus mantengin berita, indeks, saya takut miss,” ujarnya yang bermain di sejumlah judul film dan film televisi (FTV).
Baca: Reaksi Travis Scott Saat Kylie Jenner Ajarkan Bayi Mereka Sebut Kylie Cosmetics
Salah satu tujuan keuangan dari Karina menabung saham adalah untuk membantu biaya pendidikan sang adik. Saat ini, usia adiknya baru 12 tahun. Kelak, pas masuk kuliah yang butuh biaya banyak, dananya sudah ada dari hasil nabung saham.
Meski saat ini pasar saham sedang memerah, Karina tidak khawatir. Sebab, dia telah teredukasi untuk bisa memilah saham yang likuid dan berpotensi menguntungkan dalam jangka panjang.
Baca: Begini Serunya Acara Kemah Bareng Ala Komunitas Suzuki Ertiga Tangerang di Ranca Upas
Makannya, ia memilih saham yang produknya dipakai sehari-hari, mulai orang bangun tidur sampai mau tidur lagi. “Contoh, saya beli saham Unilever, walau baru punya satu lot. Harganya waktu itu mahal, sih, Rp 47.000 per saham,” paparnya.
Ke depan, Karina berencana menambah portofolio lagi. Ia sedang mengincar surat berharga negara ritel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.