Bosan dan Kesal Ditanya ''Kenapa Masih Jomblo?'', Berikut Trik Meladeninya
Pertanyaan basa-basi seperti "mengapa masih jomblo" atau "kapan menikah" memang sulit dijawab dan tentunya bikin kesal.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pertanyaan basa-basi seperti "mengapa masih jomblo" atau "kapan menikah" memang sulit dijawab dan tentunya bikin kesal.
Terutama jika yang mengajukannya adalah kerabat dekat dan usia kita sudah memasuki usia krusial untuk menikah. Jangan sampai kegembiraanmu saat kumpul keluarga jadi berkurang hanya gara-gara pertanyaan tersebut.
Berikut empat trik menjawab pertanyaan tentang hubungan dari orang-orang terdekat.
1. Tanya balik
Jika ada yang bertanya terlalu "menyerang", kamu bisa balik bertanya kepada orang tersebut. Jika kamu merasa pertanyaan "kenapa masih jomblo" terlalu ofensif dan kasar bagimu, kamu bisa membalikannya.
Konsultan pasangan dan penulis Blueprint for a Lasting Marriage: How to Create Your Happily Ever After With More Intention, Less Work, Lesli Doares mengatakan, orang-orang yang terlalu ingin tahu memang ada di sekitar mereka.
Hanya karena mereka ingin tahu, kita tidak wajib menjawabnya dengan informasi yang mereka butuhkan. Kebanyakan orang akan memberi jawaban.
Namun, jika kamu meyakini bahwa orang bertanya padamu hanya untuk membuatmu kesal, maka kamu bisa membalasnya.
Pimpinan pelatihan komunikasi dan penulis buku Speak From Within: Engage, Inspire, and Motivate Any Audience, Izolda menyarankan untuk mengajukan balik sebuah pertanyaan.
Misalnya, "mengapa status saya ini penting untukmu?" atau pertanyaan lain yang berawalan "bagaimana" dan "apa" sehingga mereka perlu berpikir untuk menjawabnya.
Namun, kamu tak perlu menggiring percakapan tersebut hingga beraroma konflik. Buatlah percakapan tersebut tetap ringan dan menyenangkan.
2. Membelokkan
Ketika kamu tidak mau membicarakan sesuatu, maka jangan dilakukan. Banyak orang memiliki kecerdasan emosional yang cukup untuk berhenti membahas sesuatu yang tidak diinginkannya meski ditanyakan oleh orang lain.
Caranya adalah membalikkan percakapan atau keluar dari topik tersebut. Psikoterapis dan penulis It Ends With You: Grow Up and Out of Dysfunction, Tina B. Tessina, Ph.D., LMFT menyarankan untuk tidak merespons pertanyaan tersebut.