Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Efek Negatif Marahi Anak dengan Berteriak

Mengasuh anak memang seringkali menguji kesabaran kita. Hal itu membuat beberapa ibu berteriak memarahi anak mereka.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Efek Negatif Marahi Anak dengan Berteriak
GRID.ID/ISTOCK
Jika orang tua memukul anak, mereka akan membuat anak-anak tersebut nantinya menjadi orang yang kasar terhadap pasangan mereka di masa depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Mengasuh anak memang seringkali menguji kesabaran kita. Hal itu membuat beberapa ibu berteriak memarahi anak mereka ketika si anak melakukan kesalahan.

Sesekali marah atau berteriak pada anak mungkin hal yang wajar, namun jika hal itu dilakukan terlalu sering, dapat membuat pengaruh buruk bagi anak.

Menurut seorang ahli, melakukan hal itu (berteriak atau marah) dapat membawa efek negatif jangka panjang pada anak-anak seperti membuat mereka lebih agresif dan lebih cemas di kemudian hari.

Dalam sebuah artikel Fatherly, ada topik menarik dari Dr. Laura Markham, pendiri Aha! Parenting dan penulis: 'Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting'.

Baca: 'Kesaktian' Batu Cincin Mirah Delima Ahok Diperdebatkan, Bu Dendy Buktikan Ini: Nilai Sendiri Lah

Dilkutip dari Elite Readers, berikut ini adalah hal yang sebenarnya terjadi ketika Anda terlalu sering memarahi anak:

1. Mempengaruhi otak anak

Menurut Dr. Markhamberkata bahwa selama anak merasa tenang, yang menenangkan neurotransmitter (otak) merespon dengan mengirimkan biokimiawi yang menenangkan bahwa dirinya aman.

BERITA REKOMENDASI

Saat itulah seorang anak sedang membangun jalur saraf untuk menenangkan diri.

Namun, kebalikannya terjadi ketika seorang anak dengan korteks prefrontal terbelakang dimarahi, anak itu melepaskan biokimia yang membuatnya mungkin membeku.

Sebagai akibatnya, mereka mungkin akan memukul Anda atau melarikan diri, atau bahkan diam saja. Dan hal ini tidak bagus untuk pembentukan otak anak.

2. Anda gagal berkomunikasi dengan jelas

Ini mungkin terdengar agak ironis, tetapi kenyataan mengatakan demikian. Saat Anda meninggikan suara Anda pada anak, kata-kata yang Anda ucapkkan "kehilangan kredibilitas," kata artikel itu.


Hal ini membuat Anda gagal mendekati anak dengan cara yang efektif dan bermakna.

Markham mengtakan bahwa ketika orangtua berteriak, anak-anak menyetujui di luar, tetapi anak itu tidak lagi terbuka pada pengaruh Anda.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas