Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir Berbeda-beda, Ini Fakta dan Maknanya
Tiap bayi terlahir dengan bentuk kepala yang berbeda-beda, dan setiap perbedaan ternyata memiliki penjelasan masing-masing.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar bahagia datang dari pasangan selebritas Indonesia, Raisa Andriana (28) dan Hamishd Daud (38).
Dilaporkan keduanya baru saja dikaruniai anak pertama.
Dikabarkan, Raisa melahirkan anak pertamanya pada Selasa (12/2/2019) dini hari di salah satu rumah sakit di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Nah, yang menarik dari bayi yang baru lahir biasanya adalah bentuk kepala si bayi.
Ternyata tiap bayi terlahir dengan bentuk kepala yang berbeda-beda, dan setiap perbedaan ternyata memiliki penjelasan masing-masing.
Agar tidak penasaran, yuk simak pemaparan dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K). tentang bentuk kepala bayi baru lahir, dikutip dari Grid Health.
Beliau adalah spesialis anak yang mendalami saraf, berpraktik di RSCM dan Klinik Anakku, Cinere.
Baca: Komjen Arief Sulistyanto Blak-blakan Soal Pemberhentian 13 Taruna Akpol, Begini Faktanya
Kepala Bayi Panjul
Perlu diketahui, sebelum lahir, antara tulang kepala bayi sebelah kiri dan kanan seperti terbelah oleh "jahitan" yang longgar.
"Jahitan" tersebut adalah sutura yang berfungsi mempermudah proses kelahiran.
Nah, dalam proses persalinan, sutura (persendian tak bergerak yang menggabungkan tulang-tulang tengkorak) akan saling menindih sehingga membuat kepala bayi mengecil.
Dengan begitulah kepala bayi dapat melewati panggul ibu saat dilahirkan.
Kepala yang panjul biasanya terjadi pada proses persalinan normal yang mengalami hambatan.
Kondisi ibu yang karena suatu sebab terus mengejan sementara bayi tertahan di panggul dalam waktu yang lama membuat kepalanya terbentuk memanjang.
Bentuk kepala yang seperti ini disebabkan oleh edema (pembengkakan), akibat perdarahan di kulit kepala (kaput suksedaneum).
Artinya, perdarahan tersebut sulit diserap oleh kulitsehinggaterjadilah sehingga terjadilah panjul.
Penyebab kepala panjul lain adalah bayi yang dilahirkan lewat pertolongan ekstraksi vakum.
Bentuk kepalanya akan lebih lonjong akibat bekas tarikan oleh tindakan tersebut.
Apakah bentuk kepala panjul akan kembali normal?
Panjul yang disebabkan perdarahan di kulit dianggap tak berbahaya, karena terjadi di luar tulang kepala.
Dokter pun umumnya tidak akan berbuat apa-apa karena kondisi ini tak akan berlangsung lama. Sekitar satu atau dua hari, kepala bayi akan berubah ke bentuk normal.
Sedangkan panjul akibat tarikan alat bantu vakum biasanya dapat kembali normal dalam 1-2 bulan.
Baca: Kabarnya Sudah Melahirkan, Raisa Gendong Bayi Beredar di Media Sosial
Bila di luar waktu itu, belum mengalami perubahan, bayi perlu dibawa ke dokter.
Kepala Bayi Peyang
Bentuk kepala agak peang bukan lantaran proses kelahiran, tetapi biasanya diturunkan orangtua.
Namun, peang yang parah bisa terjadi pada bayi-bayi yang mengalami hipotoni atau kelemahan otot, sehingga posisi tidurnya selalu telentang.
Karena itulah kepala bagian belakangnya menjadi datar (peang).
Kepala peang juga biasa terjadi pada bayi-bayi yang tidak senang tidur tengkurap dan memilih posisi tidur yang selalu telentang.
Waspadai juga hal ini sebagai indikasi perkembangan bayi yang terhambat. Berkaitan dengan itu cermati perkembangannya.
Saat usia 3-4 bulan, umpamanya, seharusnya bayi sudah bisa tengkurap. Kalau belum, segera beritahukan hal ini pada dokter.
Apakah pemakaian bantal bayi yang bagian tengahnya dekok atau bolong bisa menghindari peang?
Secara khusus tidak ada manfaatnya penggunaan batal seperti itu maupun bantal biasa untuk mencegah peang.
Kepala Bayi ada Benjolan-benjolan
Jangan khawatir. Walau bagian luar tampak benjol-benjol, susunan otak bayi tetap rapi karena otak dalam kepala terlindung oleh tengkorak.
Keadaan luar tidak mencerminkan isi dalamnya. (Gazali Solahudin/Grid Health)