Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mengintip Pengembangan Potensi Industri Fashion Muslim di Indonesia

Dalam rangka mengembangkan potensi industri fashion di Indonesia, Kementerian Perindustrian melakukan berbagai upaya pengembangan.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in Mengintip Pengembangan Potensi Industri Fashion Muslim di Indonesia
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribunews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dalam rangka mengembangkan potensi industri fashion di Indonesia, Kementerian Perindustrian melakukan berbagai upaya pengembangan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menyebutkan pada tahun 2018-2019, pengembangan industri fashion muslim dilakukan dengan melibatkan sebanyak 656 pelaku IKM fesyen dan 60 desainer.

“Program pembinaan yang kami lakukan ini terintegrasi dari hulu sampai hilir,” ungkap Gati saat ditemui di MUFFEST 2019, di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019).

Progam yang dilakukan adalah dengan link and match industri fesyen muslim dengan industri tekstil, bimbingan teknis dan sertifikasi SKKNI.

Baca: Festival Manjha Hijab, Bukti Keseriusan Ivan Gunawan Tekuni Bisnis Fashion

Kemdian ada juga pembangunan kapasitas IKM fesyen muslim, serta penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM Busana Muslim.

Selanjutnya, program Moslem Fashion Project (MOFP), berupa kompetisi dan inkubasi lagi startup fesyen muslim, penyusunan peta jalan Pengembangan Industri Fesyen Muslim, serta link and match industri fesyen muslim dan desainer. 

Berita Rekomendasi

“Pada 1 Desember 2018 lalu, kami telah melaksanakan launching International Muslim Fashion Festival di Paris,” ungkap Gati.

Kemudian pengembangan juga dilakukan dengan teknologi dalam rangka menerapkan teknologi industri 4.0. 

Baca: Potensi Indonesia Jadi Pusat Fashion Muslim Dunia

Implementasi ini dapat dilakukan pada proses produksi, seperti menggunakan sistem berbasis digital manufacturing seperti penerapan sistem embos dengan teknologi laser.

Lalu ada penerapan teknologi artificial intelligence dalam proses pembuatan pola, perencanaan produksi dan pengendalian material.

Baca: Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) 2019 Prediksi Trend Fashion Muslim 2020

Lalu dalam proses produksi dengan dipasangnya sensor Radio Frequency Identification (RFID) untuk memonitor semua proses produksi dan teknologi augmented reality dan advanced robotics untuk aplikasi proses pemotongan bahan secara otomatis. 

 “Dengan menerapkan industri 4.0, kami yakin dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas secara lebih efisien, tetapi tanpa mengurangi jumlah tenaga kerja,” tegas Gati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas