Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ngehits Setiap Perayaan 17 Agustus, Ternyata Ada Kisah Pilu di Balik Lomba Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk ngehits sepanjang tahun saat perayaan HUT Kemerdekaan RI dirayakan. Tapi ada kisah pilu di baliknya lo.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ngehits Setiap Perayaan 17 Agustus, Ternyata Ada Kisah Pilu di Balik Lomba Makan Kerupuk
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah anak mengikuti lomba makan kerupuk yang diselenggarakan pemilik Toko Indo Mitra di Jalan Leuwipanjang, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu (17/8/2019). Kegiatan yang juga diikuti anak-anak di sekitar toko itu, diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM- Lomba makan kerupuk ngehits sepanjang tahun saat perayaan HUT Kemerdekaan RI dirayakan, bahkan mungkin tak pernah lekang dimakan waktu.

Tapi tahukah kamu ternyata ada kisah menyedihkan dibalik terciptanya lomba makan kerupuk tiap 17 Agustus.

Lomba ini biasanya dilakukan dengan sukacita dan penuh dengan kemeriahan.

Namun tak banyak yang tahu kalau terciptanya lomba ini berdasarkan kisah menyedihkan pada zaman dulu.

Memangnya apa kisah menyedihkan tersebut?

Simak info selengkapnya berikut ini!

Baca: Bajakah Marak Dijual dengan Harga Fantastis, Jangan Asal Konsumsi, Salah Minum Bisa Berbahaya 

Baca: Istana Negara Seram?Ajudan Cantik Iriana Jokowi Menepisnya, Sandhyca Putrie Lakukan Ini Tengah Malam

Langit mendung dan rintik hujan menambah suasana khidmat Upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2019) di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH) di Wassenaar pukul 10.00 waktu setempat. Foto lomba makan kerupuk.
Langit mendung dan rintik hujan menambah suasana khidmat Upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2019) di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH) di Wassenaar pukul 10.00 waktu setempat. Foto lomba makan kerupuk. (KBRI Den Haag)

Kisah dari Masa Penjajahan

Berita Rekomendasi

Makan kerupuk menjadi salah satu lomba yang seringkali diadakan saat memperingati hari kemerdekaan.

Namun, tahukah Anda sejarah dibalik lomba makan kerupuk tersebut?

Kerupuk adalah makanan ringan yang umumnya dibuat dari adonan tepung tapioka dan dicampuran dengan bahan lainnya.

Adonan kerupuk biasanya dikukus terlebih dahulu hingga matang, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari hingga kering.

Setelah kering kerupuk digoreng hingga mengembang.

Sejumlah anak mengikuti lomba makan kerupuk yang diselenggarakan pemilik Toko Indo Mitra di Jalan Leuwipanjang, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu (17/8/2019). Kegiatan yang juga diikuti anak-anak di sekitar toko itu, diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah anak mengikuti lomba makan kerupuk yang diselenggarakan pemilik Toko Indo Mitra di Jalan Leuwipanjang, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu (17/8/2019). Kegiatan yang juga diikuti anak-anak di sekitar toko itu, diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Lomba makan kerupuk diadakan untuk memperingati tentang perjuangan warga Indonesia saat masa penjajahan.

Saat itu, kerupuk menjadi salah satu makanan yang menjadi menu utama bagi warga Indonesia.

Pada masa penjajahan, untuk mendapatkan makanan enak sangat sulit.

Oleh karena itu, warga Indonesia hanya mampu untuk makan seadanya, berupa nasi dan kerupuk.

Jadi, untuk mengingat perjuangan semua warga Indonesia saat masa penjajahan, hingga kini sering diadakan lomba makan kerupuk.

Dibalik untuk memperingati perjuangan warga Indonesia saat masa penjajahan, terdapat manfaat dari lomba makan kerupuk tersebut.

Seperti, dapat mempersatukan satu sama lain, dapat mengerti arti pentingnya bersyukur dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Lomba makan kerupuk juga memiliki peraturan yang harus ditaati, seperti kebanyakan lomba lainnya.

Untuk perlombaan, kerupuk biasanya diikat menggantung menggunakan tali rafia pada tongkat kayu/ bambu.

Panjang tali disesuaikan dengan tinggi peserta, agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Jenis kerupuk yang biasa digunakan untuk perlombaan adalah kerupuk putih.

Kini, sudah banyak variasi saat pelaksanaan lomba makan kerupuk.

Seperti, kerupuk yang digunakan dengan ukuran lebih besar, dan kerupuk ditambah dengan kecap.

Apa di tempat Anda masih ikut merayakan hari kemerdekaan dengan lomba makan kerupuk?

Sumber: Sajian Sedap
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas