Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Hari Batik Nasional Tampil di Google Doodle, Sempat Diklaim Malaysia, Yuk Kepoin Sejarahnya

Asal usul Hari Batik Nasional, sejarah batik yang pernah diklaim Malaysia, hari ini di Google Doodle.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hari Batik Nasional Tampil di Google Doodle, Sempat Diklaim Malaysia, Yuk Kepoin Sejarahnya
Warta Kota/Alex Suban
Sejumlah peragawati memperagakan koleksi batik Madura saat pembukaan Pesona Batik Wastra Nusantara di Summarecon Mal Kelapa Gading (MKG), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (25/9/2019). Festival yang ke-4 kalinya ini berlangsung hingga 6 Oktober 2019. Eksotika Batik Madura menjadi tema besar Pesona Batik Wastra Nusantara tahun ini. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM- Asal usul Hari Batik Nasional, sejarah batik yang pernah diklaim Malaysia, hari ini di Google Doodle.

Setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Bertepatan momen itu, Google menampilkan Hari Batik pada tampilan depan laman atau Google Doodle.

Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi PBB.

Padahal dulunya, batik kurang mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.

Namun kini, batik telah berkembang menjadi satu ikon fashion budaya Indonesia dengan beragam warna dan motif, tak terbatas hanya pada warna cokelat maupun hitam.

Pemerintah kemudian mendaftarkan batik dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO, pada 2008.

Batik di google doodle
Batik di google doodle (google)
Berita Rekomendasi

Pengajuan itu pun membuahkan hasil bagi pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi, lalu dikukuhkan pada 2 Oktober 2009.

Badan PBB untuk kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (UNESCO) kemudian menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Keputusan UNESCO terhadap batik dilatarbelakangi bahwa batik Indonesia terkait erat banyak simbol yang bertautan dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam, dan sejarah itu sendiri.

Batik menjadi benda penting bagi manusia di Indonesia dari sejak dia lahir hingga meninggal.

Penetapan Hari Batik Nasional juga sebagai usaha pemerintah dalam meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif indonesia di forum internasional.

Karena pengakuan terhadap batik sebagai warisan leluhur bangsa indonesia sama halnya dengan pengakuan dunia internasional terhadap mata budaya Indonesia.

Perajin mengerjakan proses batik tulis khas Medan, di Balai Sembada, Medan, Sumatera Utara, Rabu (28/11/2018). Sebanyak 30 perajin mengikuti pelatihan dan bimbingan batik yang berlangsung dari 21 November hinggai 1 Desember 2018, untuk meningkatkan produksi industri lokal. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Perajin mengerjakan proses batik tulis khas Medan, di Balai Sembada, Medan, Sumatera Utara, Rabu (28/11/2018). Sebanyak 30 perajin mengikuti pelatihan dan bimbingan batik yang berlangsung dari 21 November hinggai 1 Desember 2018, untuk meningkatkan produksi industri lokal. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Tujuan lain dari pengakuan batik sebagai warisan leluhur indonesia adalah untuk menumbuhkan kecintaan serta rasa bangga masyarakat indonesia terhadap kebudayaan Bangsanya.

Selain itu, Penerbitan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapan hari Batik Nasional juga dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batikIndonesia.

Sebagian besar batik diproduksi oleh industri kecil, sehingga dengan semakin sering masyarakat memakai batik secara langsung dapat menghidupkan usaha kecil menengah.

Paris Hilton, Syahrini dan sederet artis dunia lain pakai batik Indonesia, siapa paling keren?
Paris Hilton, Syahrini dan sederet artis dunia lain pakai batik Indonesia, siapa paling keren? (Kolase TribunStyle.com / Instagram Paris Hilton dan Syahrini)

Sengketa Batik

Dulu Malaysia pernah mengklaim batik adalah milik mereka.

Polemik pun muncul akibat klaim Negeri Jiran terhadap batik ini.

Tahun 2008 Pemerintah Indonesia tidak diam dengan klaim Malaysia tersebut.

Pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO.

Untuk mendapat pengakuan representatif sebagai warisan budaya, proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang.

Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.

Puncaknya, pada tanggal 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Sejarah Batik

Batik memiliki sejarah panjang, di mana setiap corak atau motifnya mengandung filosofi atau makna yang begitu kental dengan nilai-nilai kehidupan.

Batik berasal dari bahasa Jawa “ambhatik”, dari kata “amba” yang berarti lebar, luas, kain; dan “titik” atau “matik” yang artinya menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

Dalam bahasa Jawa, batik ditulis “bathik”.

Dengan demikian, pengertian batik adalah seni lukis di atas kain dengan menggoreskan malam (lilin) pada alat bernama canting.

Kerajinan batik di Tanah Air dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Kemudian meluas keberbagai daerah dan khususnya ke Pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Walaupun nama batik berasal dari bahasa Jawa, teknik batik diduga berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria lebih dari 1.000 tahun lalu.

Teknik serupa batik juga merambah Tiongkok, India, Jepang, Afrika, dan Senegal ribuan tahun lalu, hingga ke Indonesia.

Motif-motif abstrak, motif candi, awan, wayang beber, dan lain sebagainya mulai dikembangkan pada masa itu.

Penulisan batik pun mulai ditujukan pada media yang berbeda.

Kain putih atau kain-kain berwarna terang menjadi pilihan utama karena dianggap lebih tahan lama dan bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lebih banyak dan kepopuleran kain batik semakin lama semakin berkembang.

Pada waktu itu kerajaan Majapahit, Mataram, Demak, dan kerajaan-kerajaan setelahnya, menjadikan kain batik sebagai simbol budaya.

Khusus pada masa pengaruh Islam, motif batik yang berwujud binatang ditiadakan kecuali dengan menyamarkannya menggunakan lukisan-lukisan lain.(*)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Asal Usul Hari Batik Nasional, Sejarah Batik yang Pernah Diklaim Malaysia, Hari Ini di Google Doodle, dan TribunnewsWiki dengan judul Hari Batik Nasional

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas