Risa Maharani, Desainer Muda Lulusan SMK yang Sukses Tampilkan Mode Busana Karyanya di Paris
isa Maharani,desainer lulusan SMK NU Banat, Kudus, jurusan Tata Busana, menggelar karya mode miliknya di pagelaran busana La Mode Sur La Seine à Paris
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Desainer muda Indonesia kembali membuktikan diri mampu menembus panggung fesyen dunia.
Belum lama ini, Risa Maharani, seorang desainer lulusan SMK NU Banat, Kudus, jurusan Tata Busana, menggelar karya mode miliknya dalam pagelaran busana La Mode Sur La Seine à Paris, di Paris, Perancis pada 29 September yang lalu.
Hebatnya, ini sudah kali kedua Risa menembus kancah mode internasional. Sebelumnya gadis yang lulus SMK NU Banat pada tahun 2017 ini, pernah menampilkan karya di panggung catwalk Centre Stage-Asia’s Fashion Spotlight di Hongkong pada 2018.
“Mengikuti fashion show yang pertama kalinya di Eropa, bagi saya banyak tantangan yang ditemui dalam mempersiapkan koleksi ready to wear yang mengarah ke Business to Business (B2B). Mulai dari mempelajari selera pasar Eropa, membuat konsep desain, memilih material yang digunakan hingga menjaga standarisasi produksi agar sesuai dengan pasar Eropa,” terang Risa Maharani.
Dalam pagelaran busana La Mode Sur La Seine à Paris, Risa Maharani membawa brand RISA, label miliknya menghadirkan koleksi busana dengan menonjolkan craftsmanship bertema “Maros”.
Tema tersebut terinspirasi dari istilah “historia de color” yang dalam bahasa Spanyol berarti ‘sejarah warna’ karena pertama kali warna ditemukan di Gua Altamira, Spanyol. Di Indonesia, warna ditemukan pertama kali di Maros, Sulawesi Selatan, tepatnya di Gua Leangleang.
Tema tersebut dituangkan dalam desain busana dengan siluet yang simpel dan karakter gaya urban, namun memiliki cerita yang sesuai selera pasar kalangan muda di Eropa.
Material yang digunakan didominasi bahan polyester dengan permainan warna yang identik dengan kehidupan primitif yaitu warna merah, kuning, biru, hitam dan putih. Sentuhan ornamen yang mengandalkan kerajinan tangan dihadirkan pula sebagai daya tarik koleksi ini.
Koleksi “Matos” diperagakan model internasional di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris. Acara ini dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional.
Selama acara yang berlangsung, kapal berlayar mulai dari Menara Eiffel dan menyusuri sejumlah tempat ikonik di Kota Paris seperti Grand Palais, Louvre Museum hingga Kathedral Notre – Dame.
Risa juga berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya yang diharapkan dapat membuka peluang kerjasama bisnis dengan pihak internasional.
“Harapan saya pastinya semoga dapat diterima oleh pasar internasional, dan dapat menginspirasi teman-teman generasi milenial yang lain, khususnya anak-anak SMK. Semoga mereka menjadi lebih bersemangat menggeluti industri fashion karena saya sudah membuktikan bahwa berkarya dan berbisnis di dunia internasional bukanlah mimpi belaka bagi kami, siswa dengan latar belakang pendidikan SMK,” harap Risa.
Selain itu, gadis kelahiran Mojokerto, 21 Maret 1998 ini berhasil menjuarai Modest Young Designer Competition (MYDC) 2019 yang diselenggarakan Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST).
Sebagai Pemenang MYDC 2018, Risa mendapatkan kesempatan sebagai desainer tamu brand ZOYA selama setahun yang akan memperoleh royalti dari setiap penjualan produk yang dibuatnya.