Dhanny Dahlan: Kami Ingin Tenun Indonesia Dijadikan Gaya Hidup
Komunitas Kridha Dhari Indonesia dan Forum Alumni Nusantara giat membangun industri kerajinan yang mengangkat budaya lokal. Sasarannya kerajinan bati
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Kridha Dhari Indonesia dan Forum Alumni Nusantara giat membangun industri kerajinan yang mengangkat budaya lokal.
Sasarannya kerajinan batik dan tenun.
"Kami ingin tenun Indonesia dijadikan gaya hidup, sebagaimana batik. Dari sisi ekonomi, jelas akan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya di pelosok," ungkap Dhanny Dahlan dalam acara jumpa pers Komunitas Kridha Dhari Indonesia dan Forum Alumni Nusantara memperingati Hari Pahlawan di Galery Street Mall Pondok Indal Mall Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).
Dhanny Dahlan, perancang busana senior yang kini menjadi pegiat budaya serta aktivis Perkumpulan Cinta Tenun Indonesia, mengakui bahwa tenun Indonesia memiliki nilai ekonomi tinggi.
Untuk itulah, dirinya concern berkeliling Indonesia untuk memberikan pendampingan terhadap industri tenun tradisional di daerah pinggiran yang masih miskin.
Indonesia dikatakannya sangat kaya akan teknik menenun. Dalam catatannya sedikitnya ada 12 teknik tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Sabang hingga Papua.
"Negara lain memang punya tenun seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Tetapi teknik tenun dari Indonesia, lebih mumpuni dan beragam. Jelas ini potensi ekonomi yang perlu terus dikembangkan," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut putri bungsu dari Ahmad Dahlan Ranuwihardjo, seorang intelektual Muslim serta sesepuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, dirinya telah membentuk 15 sentra tenun di Indonesia.
Upaya untuk memajukan industri tenun trandisional dilakukan dalam bentuk pelatihan proses produksi, efisiensi biaya produksi, peningkatan kualitas produk hingga bantuan pemasaran.
"Yang kita garap adalah daerah yang masih miskin. Misalnya di wilayah Sumatera Barat, Indralaya (Sumatera Selatan), Badui, Garut, Bagian Selatan Jawa Tengah, Bali Lombok, Buton, Sulawesi Tenggara, Pulau Makassar, Buton, Wakatobi, Kolaka, Sambas dan Tidore," jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum Komunitas Kridha Dhari Indonesia, Precilla Estevina mengatakan, komunitas ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia, sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi dari kebudayaan asli Indonesia.
"Termasuk membumikan Batik serta Tenun asli Indonesia. Di mana, keduanya sarat akan nilai-nilai budaya Indonesia," katanya.
Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November, lKomunitas Kridha Dhari Indonesia dan Forum Alumni Nusantara dijelaskannya bakal menggelar kegiatan budaya yang bertajuk "Kita Indonesia Keren, Wastra Nusantara Untuk Bangsa."