Ibu Tangguh, Vira: Saya Harus Bisa Mencari Pekerjaan yang Bisa Menghidupi Kami Semua
Kisah kasih dan tanggung jawab seorang ibu patut diacungkan jempol. Karena setiap kesuksesan seseorang pasti ada seorang ibu yang begitu berjasa. Bahk
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kisah kasih dan tanggung jawab seorang ibu patut diacungkan jempol. Karena setiap kesuksesan seseorang pasti ada seorang ibu yang begitu berjasa. Bahkan tak sedikit, saat ini banyak ibu yang harus rela menjadi tulang pungung untuk memberikan penghidupan kepada keluarganya.
Salah seorang ibu yang cukup tangguh adalah Evira Damayani M. Noer. Wanita yang akrab disapa Vira ini harus menjadi tulang pungung karena sang suami tercinta sakit yang cukup serius.
“Saya anak sulung dari tiga bersaudara. Semenjak ayah saya meninggal, ibu saya ikut tinggal bersama saya dan menjadi tanggung jawab saya,” ujar Vira.
Tak hanya menanggung kehidupan sang ibu, Vira juga menanggung hidup sang suami beserta anak yang masih duduk di bangku sekolah. Ia menceritakan, sebelum sang suami jatuh sakit, ia merupakan seorang ibu rumah tangga di kota Surabaya. Pekerjaan kesehariannya hanya mengurus sang anak dan ibu.
“Sebelumnya saya hanya ibu rumah tangga biasa, tidak bekerja sama sekali. Tetapi sejak suami sakit saya terus berpikir, ‘pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga’. Apalagi dari segi usia sudah tidak mudah lagi untuk mencari pekerjaan,” ujarnya.
Sampai pada suatu ketika adik laki-laki Vira yang bekerja sebagai mitra pengemudi GrabCar mengajak Vira untuk mencoba menjadi mitra pengemudi GrabCar. Hal ini ternyata bukan tanpa alasan. Vira mengaku memang hobi menyetir mobil. Bahkan ia sudah bisa mengendarai mobil sejak SMA.
“Saya kemudian berpikir, kenapa tidak dari nyetir ini untuk mencari nafkah. Apalagi sekeluarga bergantung pada saya. Selain itu, saya juga melihat adik saya menggantungkan hidupnya dari penghasilan ngeGrab. Saya memastikan, memang bisa menghasilkan dari sini saja? Dia bilang bisa. Akhirnya saya coba dan alhamdulillah bisa bergabung menjadi mitra. Setelah bergabung ternyata kok menyenangkan. Penghasilannya juga alhamdulillah, bisa untuk asap dapur juga,” tambahnya.
Awal mulai bekerja menjadi mitra GrabCar memang tidak mudah. Vira mengaku butuh waktu untuk melakukan penyesuaian. Hal ini dikarenakan, selain bertugas mencari nafkah, Vira tetaplah seorang istri, ibu dan anak yang harus mengurus segala macam kebutuhan suami yang sedang sakit hingga keperluan anak dan ibunya.
“Alhamdulillah sekarang sudah lumayan. Suami sudah bisa pakai tongkat sendiri dari awalnya hanya rebahan saja,” katanya.
Untuk bisa tetap melakoni perannya yang ganda, Vira membuat jadwal rutin untuk bekerja sebagai mitra GrabCar, karena Vira tidak mengenal hari libur. Vira turun ke jalan setiap hari satu minggum full. Apalagi menurutnya, saat weekend merupakan momen keberuntungan karena saat itu orderan GrabCar membanjir.
“Jadi saya konsen ke weekend. Tapi kalau Senin sampai Kamis saya sambi dengan kegiatan lain. Kebetulan suami juga masih terus terapi dua kali seminggu di rumah sakit. Jadi di sela-sela waktu itu saya bisa mengantar suami terapi dan kontrol,” ujarnya.
Setiap hari, biasanya setelah menunaikan ibadah sholat subuh, Vira mulai mengaktifkan aplikasi driver GrabCar-nya. Terutama setelah anaknya sudah berangkat sekolah.
“Kira-kira pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore. Iya, 12 jam. Tapi siangnya biasanya saya cari orderan yang arah pulang ke rumah, karena harus menyiapkan makan suami dan makan ibu saya,” ujar Vira.
Menurut Vira, menjadi mitra GrabCar adalah pilihan terbaik. Pasalnya, ia bisa bekerja dengan nyaman.
“Enaknya juga bisa sefleksibel ini ya, karena aplikasinya bisa di on maupun off sewaktu-waktu,” tuturnya.
Vira mengaku sangat menikmati pekerjaan ini. Dalam sehari, biasanya Vira bisa menyelesaikan 11 hingga 18 trip. Selain aktif menjadi GrabCar, Vira juga begitu aktif mengikuti grup whatsapp ladies Grab untuk bertukar atau mencari informasi.
“Di sana. mereka juga bersedia sharing. Mereka juga ngasih tahu jalan mana yang macet atau buntu. Pekerjaannya menjadi lebih mudah dengan mengikuti grup seperti ini. Pernah kalau kekurangan armada, mereka akan memberitahu. Kadang mereka juga share, hari ini dapat sekian-sekian jadi ikut terpacu,” tuturnya.
Keamanan GrabCar
Dalam menjalankan tugasnya, apalagi bekerja di bidang jasa, Vira mengaku senang bisa membantu orang. Vira selalu menomorsatukan keamanan bagi penumpangnya. “Safety harus di nomor satu. Apalagi berkaitan dengan nyawa, harus selamat saat menjemput dan mengantar sampai tujuan,” ujarnya.
Vira mengaku belum berpikiran untuk bekerja di bidang lain maupun membuka usaha sendiri. “Saya pikir saya dengan Grab bisa kok maju bareng. Alhamdulillah, dari Grab penghasilan saya minimal Rp350.000 dalam sehari bisa tercapai,” ucapnya.
Vira juga menceritakan, mayoritas penumpangnya adalah perempuan dari berbagai status, seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, dan pekerja kantoran.
“Bisa ngobrol-ngobrol gayeng walapun baru pertama kali bertemu. Apalagi rata-rata 80-90 persen pelanggan GrabCar adalah perempuan. Karena logikanya kalau cowok bisa nyetir sendiri. Jadi pangsa pasar kami rata-rata ibu-ibu, mahasiswi, dia sangat konsen dengan keselamatan dia,” tambahnya.
Ia tidak khawatir terkait keamanan. Vira mengatakan pernah mendapatkan pelatihan berkendara aman, bela diri dasar, dan Grab juga punya teknologi keamanan yang luar biasa.
“Sekarang ada fitur ‘Pusat Keselamatan’ untuk mitra pengemudi dan pengguna. Saya jadi tenang, penumpang juga harus merasa lebih nyaman,” tambahnya.
Khusus di kota Surabaya, data menunjukkan Grab berkontribusi sebesar Rp 9 triliun pada tahun 2018. Kontribusi terbesar dihasilkan oleh mitra GrabFood sejumlah Rp 4,22 triliun, diikuti GrabBike sebesar Rp 3,51 triliun, GrabCar senilai Rp 1.17 triliun, GrabKios individual dan toko sebesar Rp 50 miliar.
Sementara, pendapatan mitra pengemudi GrabBike meningkat sebesar 144% dan mitra GrabCar sebesar 114%. Juga, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 34%. Selain meningkatkan pendapatan para mitra, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. 38% mitra pengemudi GrabBike dan agen individual GrabKios, serta 33% mitra pengemudi GrabCar yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.