Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Lifestyle

Bullying Kerap Terjadi di Sekolah, Bagaimana Seharusnya Guru Menyikapinya? Berikut Saran Psikolog

Selain orangtua, guru juga memiliki peran penting dalam menyikapi perbuatan bullying yang terjadi di sekolah. Psikolog memberikan saran berikut ini.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in Bullying Kerap Terjadi di Sekolah, Bagaimana Seharusnya Guru Menyikapinya? Berikut Saran Psikolog
Pixabay
Ilustrasi korban pembullyan. Bullying Kerap Terjadi di Sekolah, Bagaimana Seharusnya Guru Menyikapinya? Berikut Saran Psikolog 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus bullying di sekolah sudah sering terdengar di berbagai pemberitaan di media.

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, bullying, perisakan, atau perundungan, merupakan tindakan agresif yang dilakukan secara verbal maupun fisik dan bersifat menganggu, merusak, maupun melukai orang lain.

Sebagai orangtua di sekolah, tentunya guru memiliki peran penting dalam menyikapi hal ini agar bullying antar siswa tidak terjadi berlarut-larut.

Pasalnya, bullying juga berpotensi menjadikan korbannya mengalami depresi, gangguan kecemasan, bahkan mungkin berkeinginan untuk bunuh diri.

Psikolog Anak dan Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi menyampaikan, dalam menyikapi hal ini, seorang guru sebisa mungkin meningkatkan kemampuan siswanya.

Selain itu, guru juga perlu membangun rasa empati pada diri murid-muridnya.

"Membangun akhlak para siswa itu lebih dikedepankan, artinya bagaimana anak itu memiliki empati yang tinggi terhadap temannya," jelas Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (9/12/2019).

Berita Rekomendasi

Bukan itu saja, psikolog dari praktekpsikolog.com itu menyampaikan, guru sebaiknya dapat menanamkan kerjasama antar siswanya.

"Jadi lebih baik guru itu menanamkan kerjasama murid dengan teman-temannya," kata Adib.

Pasalnya, menurut Adib, bullying banyak terjadi di sekolah-sekolah yang siswanya memiliki tingkat persaingan tinggi.

Persaingan tersebut secara tidak langsung akan membuat siswa merasa dibully.

"Karena kalau bullying itu biasanya lebih banyak karena sekolah terlalu mengedepankan persaingan," ujar psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan itu.

"Persaingan antarsiswa akan membuat siswa yang merasa lemah menjadi merasa dibully, karena dirinya merasa nggak mampu," sambungnya.

Adib menekankan, kerjasama dalam proses belajar sangatlah penting.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas