Heboh Ucapan Tasya Farasya Soal Skincare Palsu Hingga Behel Abal-abal, Apa Kata Pakar Kecantikan?
Ucapan Tasya Farasya soal skincare palsu hingga behel abal-abal belum lama ini menuai kontroversi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Ucapan Tasya Farasya soal skincare palsu hingga behel abal-abal belum lama ini menuai kontroversi.
Pasalnya, ada beberapa pihak yang tidak sepakat dengan ucapan Tasya Farasya dan balik menghujat beauty vlogger 27 tahun tersebut.
Sementara tujuan Tasya Farasya mengingatkan para followers-nya untuk cermat memakai produk perawatan.
Melansir dari akun Instagram pribadinya @tasyafarasya pada Kamis (19/12/2019), Tasya Farasya membagikan peringatan tentang bahaya dari endorse yang dilakukan oleh artis dan para selebgram.
Bahaya tersebut Tasya Farasya tulis dalam akun instagram stories miliknya.
Tasya Farasya membahas soal bahaya behel murah, pelangsing, hingga skincare dan makeup palsu yang dapat membahayakan orang yang membelinya.
Baca: 5 Fakta Tasya Farasya, Beauty Vlogger yang Jadi Trending Karena Menyentil Kosmetik Abal-abal
Baca: Tasya Farasya Dihujat Lantaran Ingatkan Soal Bahaya Skincare Palsu, Ini Kata Ahli Kecantikan
Tak hanya itu, selebgram cantik tersebut juga menjelaskan tentang larangan menipu publik dengan barang endorsment yang kemudian tidak digunakan.
Atas postingan-nya itu Tasya Farasya menjadi viral di Twitter dan menjadi tranding topic nomor 3.
Setelah memberikan peringatan tentang bahaya endorse bagi masyarakat, Tasya Farasya malah mendapatkan hujatan.
Hujatan ini diunggah Tasya Farasya melalui akun instagramnya.
Diduga hujatan tersebut datang dari pemilik akun online shop palsu.
Beberapa netizen turut berkomentar mengenai unggahan tersebut, banyak dari mereka yang heran padahal Tasya bertujuan baik.
'Postingan yang dikata mendzolimi yang dibawah maksudnya yang bagimana yee?? Yang ane liat dari postingan Tasya ini inspirasi banget sih.. yang berpikir nethink berarti punya penyakit hati,' ujar akun @diiienaa.
'Ini pasti yg dm ownernya behel/perata gigi abal sama makeup drugstore ceban emosi,' tulis akun @yunauliaa.
'Nyuruhnya instropeksi diri, tapi ga tau diri kata-katanya doain orang buruk-buruk sampe suuzon,' lontar akun @elisafebiana.
'Hiraukan saja orang sirik ada terus sister,' komentar akun @xoxocaqz.
Lantas bagaimana sebetulnya fakta tentang produk skincare palsu dan bahaya behel abal-abal yang diungkap Tasya Farasya?.
Berikut ulasan dokter terkait hal tersebut:
1. Bahaya Skincare Palsu: Jerawat hingga Kanker
Merangkum dari Leicestershire Live, para ahli dari British Skin Foundation memperingatkan bahwa kosmetik palsu bisa berbahaya bagi kesehatan.
" Kosmetik palsu dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius karena penggunaan bahan-bahan berbahaya atau ilegal," ucap Dr Anjali Mahto, konsultan dermatologis dan juru bicara British Skin Foundation.
Penggunaan kosmetik palsu telah terbukti menyebabkan jerawat, dermatitis, sensitivitas dan iritasi kulit, infeksi mata, dan bahkan luka bakar kimiawi pada kulit.
"Tidak disarankan untuk menggunakan kosmetik palsu dalam keadaan apa pun karena potensi risiko yang ditimbulkan pada kesehatan," ucap Dr Mahto.
2. Bahaya Skincare Palsu: Darah Tinggi dan Infertilitas
Tahun 2012, majalah berita televisi Amerika, Inside Edition, telah melakukan penelitian mengenai efek kosmetik palsu.
Riset tersebut menunjukan, kosmetik palsu mengandung aluminium dan berilium tinggi serta bakteri dalam produk.
Padahal, paparan alumunium bisa meningkatkan risiko alzheimer dan zat berilum memiliki sifat karsinogenik.
Dalam kasus terburuk, bahan-bahan beracun dalam banyak produk kosmetik palsu telah menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti tekanan darah tinggi dan infertilitas.
3. Bahaya Behel Abal-abal: Kanker Mulut
"Lo tau ga kalo behel 'murah' yang lo promosiin dan lo bilang 'langganan lo' padahal nggak lo buka dari bungkusnya itu bisa bikin gigi orang lain mengalami kerusakan fatal, bisa lepas dari gusinya? Bisa terkena kanker mulut? Bisa terkena hal2 yang ga mereka bayangkan lainnya?"
Sependapat dengan Tasya Farasya, Drg. F. A. Titis Pamungkas, menyebut bahaya pemasangan kawat gigi sembarangan bisa membuat gigi tanggal sampai kanker mulut.
4. Prosedur Pemasangan Behel yang Tepat
Prosedur yang tepat Titis menjelaskan, sebelum pemasangan kawat gigi, dokter lebih dulu memeriska fisik pasien secara langsung.
Tujuannya mengobservasi posisi gigi yang tidak sesuai di rongga mulut pasien.
Prosedur selanjutnya, foto rontgen gigi untuk mengetahui struktur gigi dan tulang rahang pasien. Baru, setelah itu dilakukan pencetakan gigi untuk menganalisis kebutuhan pasien.
"Dari analisis fisik, foto rontgen, dan model gigi, baru ditentukan langkah untuk merapikan gigi.
Apakah perlu pencabutan atau tidak," jelas Titis, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/12/2019).
Setelah prosedur awal sebelum pemasangan kawat gigi, Titis menyampaikan dokter baru merekomendasikan jenis kawat gigi.
5. Teknis Pemasangan Behel yang Benar
Titis menjelaskan, kawat gigi permanen atau behel terdiri atas bracket yang ditempelkan ke gigi menggunakan lem khusus.
Masing-masing bracket tergubung menggunakan kawat.
Setelah dipasang dokter gigi, behel atau kawat gigi permanen tidak bisa dilepas sendiri oleh pasien.
Ada juga jenis kawat gigi lepasan. Jenis ini terdiri atas pelat akrilik yang menempel di langit-langit atau gusi bagian dalam rahang bawah dan kawat yang melekat pada gigi.
Kawat gigi lepasan yang dipasang dokter gigi, dapat dilepas-pasang sendiri oleh pasien. Biasanya kawat dilepas untuk dibersihkan.
"Pemakaian jenis kawat gigi tergantung kebutuhan pasien dan tingkat keparahan maloklusi atau permasalahan pada susunan gigi," jelas dia.
6. Dampak Lain dari Pemasangan Behel Sembarangan
Titis mengingatkan, pemasangan behel atau kawat gigi di luar dokter gigi biasanya tidak steril dan tanpa observasi sesuai kebutuhan pasien. Hal itu bisa membahayakan pasien.
"Bisa radang gusi. Kalau radang gusi dibiarkan, gigi bisa goyah, tanggal, dan jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang baik, bisa jadi kanker mulut," katanya.
Dalam beberapa kondisi, Titis menyebutkan bahaya pemasangan kawat gigi sembarangan juga bisa disebabkan penggunaan lem atau semen tidak sesuai standar. Hal itu, bisa merusak lapisan terluar gigi (email).
Serta membuat gigi mudah berlubang (karies).
Pemasangan kawat gigi atau behel sembarangan juga jamak disertasi kasus penempatan bracket yang tidak mengikuti kaidah benar.
Dampaknya, sususnan gigi justru maju.
Beberapa kondisi parah juga membuat gigi atas dan bawah tidak bisa berkontak.
Pasien jadi tidak bisa menggigit atau mengunyah makanan.
Kawat gigi atau behel bukan sekadar aksesori mulut. Tapi juga punya dampak serius bagi kesehatan.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 6 Fakta Ucapan Tasya Farasya Soal Skincare Palsu Hingga Behel Abal-abal, Ini Kata Dokter dan Ahli,
Penulis: Sarah Elnyora