Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Viral Tanah Ambles di Maros Sulawesi Selatan, Ini Gejala hingga Cara Antisipasinya Menurut Ahli

Telah terjadi tanah ambles / Sinkhole yang terjadi di Desa Lebbo Tengae Maros Sulawesi Selatan, Kenali Gejala dan Antisipasinya

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Miftah
zoom-in Viral Tanah Ambles di Maros Sulawesi Selatan, Ini Gejala hingga Cara Antisipasinya Menurut Ahli
TRIBUN TIMUR/AMIRUDDIN
Tanah di Dusun Tana Takko, Lebbo Tengae, Kecamatan Cenrana, tiba-tiba amblas, Senin (23/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM  - Gejala amblesnya tanah dan kemudian membentuk sebuah lubang (sinkhole) telah terjadi di Desa Lebbo Tengae, Maros, Sulawesi Selatan.

Lubang tersebut terjadi di area persawahan milik warga setempat.

Lubang besar yang tanahnya seolah masuk ke perut bumi itu awalnya kering.

Namun lubang tersebut kini diameternya semakin luas dan mengeluarkan air hingga memenuhi lubang.

Peristiwa semacam itu tak jarang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Terutama jika lubang semacam ini terjadi di tengah-tengah area pemukiman.

Pakar Karst dari Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi UGM, Eko Haryono memberikan antisipasi dan pengenalan-pengenalannya terhadap gejala sinkhole / doline.

Berita Rekomendasi

Eko saat dihubungi Tribunnews, Selasa (24/12/2019) menyebut ada beberapa langkah antisipasi terhadap tanda-tanda dan gejala sinkhole yang dapat dikenali oleh masyarakat.

Yang pertama jika sinkhole terjadi di area yang dekat pemukiman, para warga disekitar tempat kejadian diimbau untuk segera meninggalkan rumah dan berpindah ke area yang lebih aman.

Pasalnya reruntuhan atau lubang dari sinkhole tersebut lama-kelamaan akan semakin luas.

"Kejadian sinkhole atau doline itu biasanya runtuhanya lama-kelamaan semakin luas, dan bagi masyarakat yang berada di wilayah terjadinya sinkhole jika tidak waspada dan hati hati akan bisa ikut ambles kedalamnya," kata Eko.

Menurutnya, peristiwa sinkhole dapat terjadi sewaktu-waktu.

Dengan itu, Eko mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, terlebih jika memasuki musim penghujan.

Gejala atau tanda-tanda munculnya sinkhole yang selanjutnya adalah jika masyarakat menemukan tanah yang ketinggianya semakin turun atau berkurang, masyarakat diimbau untuk langsung melaporkan ke pihak berwenang dan mewaspadainya.

Karena tanah yang mengalami penurunan tersebut dikhawatirkan akan ambles dan membentuk sinkhole.

Terlebih jika penurunan tanah tersebut terjadi di area pemukiman, dan diiringi dengan dinding atau tembok rumah yang tiba-tiba mengalami keretakan.

"Jadi kalau masyarakat menemukan tanah yang ketinggianya mengalami penurunan dan jika tembok rumah tiba-tiba retak, diwaspadai bisa terjadi sinkhole," kata Eko.

Yang terakhir, jika masyarakat menemukan aliran air yang mengalir dan kemudian meresap hanya melalui satu titik, bisa diwaspadai tempat tersebut bisa terjadi sinkhole.

Mengapa demikian, karena dibawah lapisan tanah tersebut terdapat sistem perguaan.

Yang selanjutnya saat ada aliran air yang banyak, mengakibatkan tanah ikut dalam aliran tersebut, dan dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat runtuh.

Diakhir keteranganya bersama Tribunnews, Eko meminta kepada masyarakat agar tidak takut secara berlebihan, dan tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. 

Kronologi Kejadian sinkhole di Maros

Dikutip dari Kompas.com, menurut Mappiare (saksi mata), awalnya dirinya bersama dua warga lainnya sedang berada di sekitar kemunculan lubang besar tersebut sedang menanam sawah.

Kemudian tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari tanah tersebut hingga mengeluarkan asap.

“Kami kemudian mendekat, tapi tidak berani terlalu dekat. Hanya melihat dari sekitar beberapa puluh meter. Awalnya itu lubang berbentuk sumur yang dalam tanpa air. Tapi lama kelamaan, lubang itu membesar dengan diameter sekitar 15 meter dan kini berair,” kata Mappiare.

Ketua RT setempat, Haris mengatakan, awalnya lubang itu berbentuk sumur dengan kedalaman 3 meter.

Selanjutnya, lubang itu tiba-tiba menjadi dalam karena tanahnya tersedot bumi.

“Saat kejadian, saya berada di rumah yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi lubang. Mendengar suara gemuruh, saya langsung keluar dari rumah dan mencari sumber suara. Disitulah, saya melihat beberapa warga yang sedang berada di sekitar lokasi lubang. Awalnya, lubang itu kecil dan terus membesar dan dalam,” tutur Harris.

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas