Kini Wanita Berpostur Gemuk Lebih Percaya Diri Dalam Mengeksplorasi dan Mengekspresikan Diri
Stigma tersebut juga kerap membuat wanita bertubuh gemuk atau “plus-size”, menghadapi banyak tantangan dalam bersosialisasi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah Anda sering mendengar tentang body-shaming? bully? Diskriminasi fisik saat proses rekrutmen pekerjaan maupun dalam kehidupan bersosialisasi?
Isu-isu tersebut sangat dekat sekali dikaitkan dengan kaum wanita yang memiliki postur tubuh gemuk dan cenderung berbobot ekstra.
Kaum wanita ini harus cukup kuat dalam melawan stigma kecantikan yang ada di masyarakat, bahwa wanita ideal selalu identik dengan tubuh langsing, kulit putih, dan selalu terlihat menarik dengan outfit yang bervariasi dan cantik.
Stigma tersebut juga kerap membuat wanita bertubuh gemuk atau “plus-size”, menghadapi banyak tantangan dalam bersosialisasi, berkarir bahkan dalam meraih mimpi mereka.
Adalah, XTOXPLUS sebagai salah satu pelopor clothing line big size di Indonesia, yang kini mulai bergerak secara cerdas untuk dapat menginspirasi kaum wanita berbobot gemuk dan “plus-size” untuk kembali semangat dalam mengeksplorasi diri, melalui sebuah kampanye digital berjudul #XtraordinaryYou - dengan pesan tersirat, “Fisik bukanlah halangan semua wanita untuk berprestasi dan tampil menarik.” – yang diunggah di akun Instagram dan Youtube XTOXPLUS.
Baca: Akui Lebih Gemuk, Syahrini Sebut Reino Barack Lebih Suka Bentuk Tubuhnya Sekarang
Baca: Rasakan Bertubuh Gendut, Jessica Mila Kini Sadar Tampilan Fisik Bukan Segalanya
Sebagai brand dan clothing line industry yang sudah mendalami dunia model dan gaya pakaian plus-size sejak tahun 2010, XTOXPLUS sangat memahami bahwa wanita bertubuh big size juga membutuhkan gaya pakaian modis, bervariasi, dan juga nyaman.
Hal ini dipandang penting dalam membangun kualitas penampilan dan nilai kecantikan diri yang unik bagi mereka.
Mengutip dari hasil penelitian dan data dari Dailymail.UK, pada tahun 2018, yang mengatakan bahwa, 77% responden wanita obesitas di dunia, ternyata mengalami kesulitan menemukan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan karakter pribadi mereka masing-masing.
Selain itu, XTOXPLUS juga meluncurkan video kampanye yang akan memberikan gambaran penting bahwa kepercayaan diri seseorang dapat tumbuh dari kenyamanan dan penerimaan terhadap diri sendiri (self-acceptance).
Program kampanye ini didukung oleh empat orang KOL atau Digital Influencer yang telah menjadi pelanggan setia dari brand XTOXPLUS serta berhasil merepresentasikan perwakilan kaum wanita berbobot plus size yang tetap percaya diri dengan penampilan mereka sehingga meraih kesuksesan secara professional dan berprestasi.
Baca: VIRAL Gadis Korea Tak Pernah Hapus Make up Selama 2 Tahun Demi Selalu Terlihat Cantik
Baca: Tubuhnya Jadi Gemuk, Jessica Mila Tak Percaya Diri dan Malu Bertemu Orang Lain
Dalam beberapa bidang di antaranya:
Fahmia Badib – 8 XL, seorang Professional Belly Dancer dengan berat 103 kg, berhasil mematahkan stigma bahwa seorang penari perut harus selalu bertubuh langsing.
Ia sukses menjadi penari perut Indonesia yang bertubuh gemuk, menurutnya “Jangan biarkan siapapun dan apapun menghalangi dirimu, karena perempuan itu lebih dari sekedar fisik saja. Remember that, Knowledge is Power!”
Ni Putu Chandra – 5 XL, akrab dipanggil Tutu adalah seorang Beauty Vlogger yang menyelesaikan studi master degree-nya di Queensland University Australia.
Ia menjadi salah satu fashion dan make up enthusiast serta content creator yang mengkampanyekan bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk terlihat cantik tanpa menekankan pada jenis dan warna kulit, tipe rambut maupun ukuran tubuh dan baju yang dipakainya.
Menurutnya “Beauty is being confident and comfortable with your own body and also with yourself”.
Baca: Tubuhnya Jadi Gemuk, Jessica Mila Tak Percaya Diri dan Malu Bertemu Orang Lain
Baca: Takut Lihat Sarwendah Gendut, Ekspresi Thalia Berubah Peluk Erat Betrand Peto, Begini Sorot Matanya