Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Peneliti Jepang Temukan Cara Langsingkan Tubuh dengan Air Rebusan Ubi Jalar

Bisa langsing melalui minum air rebusan ubi jalar ternyata baru saja ditemukan oleh seorang peneliti di Jepang.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Peneliti Jepang Temukan Cara Langsingkan Tubuh dengan Air Rebusan Ubi Jalar
heathlyforlife.com
manfaat ubi 

TRIBUNNEWS.COM - Bisa langsing melalui minum air rebusan ubi jalar ternyata baru saja ditemukan oleh seorang peneliti di Jepang.

Anda yang ingin kurus tanpa diet ketat pun bisa mencoba air rebusan ubi jalar.

Apalagi jika Anda tak ada waktu berolahraga karena sibuk bekerja dan mengurus anak, namun ingin tetap langsing tanpa harus mengurangi porsi makan.

Air rebusan ubi jalar sangat cocok khususnya untuk Anda yang ingin langsing dengan cara instan.

Belum lama ini ilmuwan dari Jepang menemukan cara instan menurunkan berat badan dengan minum rebusan ubi jalar.

Ubi jalar atau biasa disebut sweet potato mengandung banyak vitamin A, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuh.

Selain itu ubi jalar juga mengandung 37 persen vitamin C.

Ubi jalar ukuran sedang hanya memiliki 105 kalori, sehingga cocok bagi Anda yang sedang menjalani program melangsingkan tubuh.

Berita Rekomendasi

Para periset Jepang mulanya menguji air rebusan ubi jalar pada tikus.

Ubi jalar setelah dikukus.
Ubi jalar setelah dikukus. (Shutterstock)

Para periset Jepang sangat terkejut di hari ke 28 tikus percobaan tersebut ditimbang dan didapati hasil yang baik.

Ternyata, protein sisa buangan rebusan ubi jalar itu berhasil menekan nafsu makan pada hewan tersebut.

Setelah berhasil, peneliti Jepang beranggapan bahwa penemuan ini bisa diterapkan pada manusia.

Para ahli dari National Agriculture and Food Research Organization, Tsukuba, juga mengukur adiponektin yang mengukur sindrom metabolik.

Peneliti menemukan, tikus yang diberi peptida ubi secara bermakna berat badannya lebih rendah.

"Kita setiap saat membuang banyak air sisa rebusan ubi yang mengandung protein.

"Hipotesa kami, protein ini dapat memengaruhi berat badan, jaringan lemak dan faktor-faktor lain.

"Menemukan penggunaan alternatif protein ubi dalam bekas air rebusan bermanfaat baik bagi lingkungan dan industri serta berpotensi bagus untuk kesehatan.

"Kami terkejut bahwa peptida ubi bisa mengurangi kadar molekul lemak pada tikus.

"Tampaknya zat itu terlibat dalam pengontrolan molekul penekan nafsu makan.

"Hasil penelitian ini sangat menjanjikan, karena memberikan pilihan menggunakan sisa limbah daripada membuangnya.

Kami berharap peptida ubi ini berguna bagi bahan pangan fungsional di masa depan," kata Dr Koji Ishiguro, pemimpin penelitian.

Belum diketahui berapa banyak tikus-tikus itu diberi peptida ubi jalar selama penelitian 28 hari.

Namun penemuan ini dipercaya dapat diterapkan pada manusia, berhubung tikus dan manusia secara biologis sama.

Tetapi peneliti menegaskan dibutuhkan riset lebih jauh untuk menelusuri lebih jauh hasil penelitian ini.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas