Selalu Tampil Saat Imlek, Barongsai Dipercaya Mengusir Roh Halus dan Membawa Keberuntungan
Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, banyak rangkaian perayaan yang dilakukan masyarakat Tionghoa, seperti menampilkan pertunjukan barongsai.
Editor: Anita K Wardhani
Sembahyang ini biasanya dilakukan sehari sebelum perayaan Imlek.
"Selain sembahyang, sebelum Imlek kami biasa membuat kue-kue dan suguhan bagi tamu-tamu yang berkunjung ke rumah kami," kata Lusy saat cerita kepada posbelitung.co, Senin (13/1/2020).
Kue ini biasa dikenal sebagai kue keranjang.
Namun, menurutnya, saat ini kebanyakan keluarga sudah membeli kue tersebut bukan lagi dibuat. Karena proses pembuatannya yang sulit dan perlu waktu lama.
Saat Imlek, biasanya setiap keluarga harus menyediakan tujuh hingga sembilan lauk pauk. Hal ini dilakukan karena pada saat ini keluarga besar berkumpul dan pasti makan.
Ada lauk khas saat Imlek yang semua orang Tionghoa wajib ada di rumahnya saat perayaan Imlek seperti Mie Goreng dan Nyong Theu Fu alias tahu isi daging cincang.
"Setiap rumah pasti ada. Cara bikinnya dikukus lalu dimakan secara bersama, mie dan tahunya," jelas Lusy.
Menurut kepercayaannya, konon jika memakan lauk ini saat Imlek, yang memakannya akan lancar rejeki, sehat, dan selalu dilimpahi kegembiraan.
Angpao
Saat perayaan Imlek, sering sekali kita dengar istilah angpao. Angpao merupakan bahasa hokkian yang artinya amplop merah. Di tahun baru Imlek ini orang yang lebih tua memberikan angpao kepada yang lebih muda.
"Walaupun sudah berumur namun masih belum menikah, belum boleh ngasih angpao. Bisa dijauhkan dari jodoh," kata perempuan berambut pendek ini sambil tertawa.
Lusy juga bercerita mengenai mitos yang ada selama merayakan Imlek.
Saat hari pertama Imlek dari pagi sampai malam dilarang menyapu rumah sekotor apapun rumah tersebut.
Menurutnya jika menyapu rumah saat imlek akan menghilangkan rejeki selama setahun ke depan sama seperti saat menyapu kotoran rumah.