Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Imlek 2020: Mengapa Tahun Baru China Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Maknanya

Imlek 2020: Mengapa Tahun Baru China Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Maknanya

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Imlek 2020: Mengapa Tahun Baru China Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Maknanya
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Jelang Imlek - Menjelang hari raya Imlek sejumlah kelenteng ramai di kunjungi baik untu beribadah dan pariwisata, salah satunya di Klenteng Tay Kak Sie yang berasa di Jalan Gang Lombok Pecinan Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/01/20). Kawasan tersebut akan selalu ramai saat momen Imlek, bukan tanpa sebab, Tay kak Sie merupakan salah satu wilayah pecinan terbesar yang ada di Semarang. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Sama halnya seperti warna merah, kedua warna tersebut juga dianggap lambang kemakmuran.

Oleh sebab itu, warna kuning dan emas diharapkan bisa membawa aura positif.

Aseng menyiapkan pemasangan lampion di Vihara Budhi Bhakti, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (12/1/2020). Menjelang Tahun Baru Imlek 2571 yang merupakan tahun Tikus Logam, Vihara Budhi Bhakti melakukan persiapan di antaranya bersih-bersih serta memasang lampion khas masyarakat Tionghoa. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Aseng menyiapkan pemasangan lampion di Vihara Budhi Bhakti, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (12/1/2020). Menjelang Tahun Baru Imlek 2571 yang merupakan tahun Tikus Logam, Vihara Budhi Bhakti melakukan persiapan di antaranya bersih-bersih serta memasang lampion khas masyarakat Tionghoa. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Sementara itu, dikutip Tribunnews.com dari laman Readerdiggest, kepopuleran warna merah bagi etnis Tionghoa ini berawal dari sebuah legenda China.

Legenda itu bercerita tentang Nian atau seekor binatang buas yang meneror penduduk di desa di Tahun Baru dan suka memangsa hasil perkebunan, ternak bahkan anak-anak.

Nian ini merupakan seekor banteng berkepala singa.

Penduduk desa mengetahui bahwa Nian sangat takut pada api, kebisingan dan warna merah.

Oleh karena itu, warga desa pun mampu mengalahkan makhluk ini, dan sejak saat itu pula, warga menganggap bahwa merah adalah warna keberuntungan.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu merah menjadi warna utama untuk festival.

Baca: 25 Kartu Ucapan Bergambar Tahun Baru Imlek 2020, Cocok untuk Update Facebook, WA, dan Instagram

Lampion merah menggantung di jalanan, menghiasi rumah-rumah, bank dan gedung-gedung resmi dihiasi dengan gambar Tahun Baru merah yang menggambarkan gambar kemakmuran.

Sebagian besar dekorasi publik dilakukan sebulan sebelumnya, tetapi dekorasi rumah secara tradisional dilakukan pada Malam Tahun Baru Imlek.

Ilustrasi - Tradisi Orang Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek, Angpao hingga Bersih-bersih.(theurbanlist.com)
Ilustrasi - Tradisi Orang Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek, Angpao hingga Bersih-bersih.(theurbanlist.com) (theurbanlist.com)

Kata Imlek, hanya Ada di Indonesia

Kepala Kajian dan Riset Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina), Aji Bromokusumo menyebut, sebutan “imlek” lahir melalui proses serapan penduduk Nusantara terhadap istilah Hokkian, “yin li”.


“Imlek berasal dari kata yin li, artinya lunar calendar. Jadi tahun baru China itu sama dengan tahun baru Islam karena dihitung berdasarkan peredaran bulan,” ucap Aji kepada KompasTravel di Restoran Lei Lo, bilangan Senopati pada Kamis (31/1/2019) dikupit dari Kompas.com.

Usut-punya usut, sebutan “imlek” ternyata hanya bisa ditemui di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas