Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Imlek 2020: Mengapa Tahun Baru China Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Maknanya

Imlek 2020: Mengapa Tahun Baru China Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Maknanya

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Imlek 2020: Mengapa Tahun Baru China Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Maknanya
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Jelang Imlek - Menjelang hari raya Imlek sejumlah kelenteng ramai di kunjungi baik untu beribadah dan pariwisata, salah satunya di Klenteng Tay Kak Sie yang berasa di Jalan Gang Lombok Pecinan Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/01/20). Kawasan tersebut akan selalu ramai saat momen Imlek, bukan tanpa sebab, Tay kak Sie merupakan salah satu wilayah pecinan terbesar yang ada di Semarang. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah siapkah kamu merayakan Tahun Baru China 2571 atau Imlek tahun ini?

Entah disadari atau tidak, nuansa merah selalu mendominasi dekorasi imlek.

Apa sih makna warna merah ini?

Dilansir Kompas.com, seorang peneliti dan budayawan Tionghoa, David Kwa beberapa waktu lalu pernah menjelaskan arti warna merah.

Dalam budaya Tionghoa, warna merah memiliki makna kebahagiaan.

Menurut David, warna merah merupakan unsur dari 'yang'.

Merah juga memiliki arti warna panas, warna matahari dan api yang diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.

Berita Rekomendasi

Serba-serbi warna merah saat Imlek menggambarkan pengharapan di tahun baru.

Baca: Inilah Arti Gong Xi Fa Cai yang Benar, Bukan Selamat Tahun Baru Imlek

Harapan lainnya, segala kesedihan dan kegelapan akan sirna digantikan dengan kebahagian.

35 Ucapan Imlek berbagai bahasa
35 Ucapan Imlek berbagai bahasa (freepik.com)

Menurut seseorang yang mempraktekan feng shui tradisional, sekaligus penulis buku '78 Tips Menambah Hoki Anda', Suhana Lim ada makna lain dalam warna merah saat Imlek.

Menurut Suhana, selain memiliki makna kebahagian, warna merah juga menjadi simbol dari kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.

Bunyi karakter merah (hung) identik dengan karakter 'makmur'.

Oleh sebab itulah warna merah juga menjadi warna yang digemari oleh orang Tionghoa, terutama dalam merayakan Imlek.

Baca: Deretan Gambar Bergerak Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2020, Siap Dikirim Via WhatsApp, Instagram

Selain warna merah, warna lainnya yang akan ditemukan pada perayaan Tahun Baru Imlek adalah warna kuning dan emas.

Sama halnya seperti warna merah, kedua warna tersebut juga dianggap lambang kemakmuran.

Oleh sebab itu, warna kuning dan emas diharapkan bisa membawa aura positif.

Aseng menyiapkan pemasangan lampion di Vihara Budhi Bhakti, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (12/1/2020). Menjelang Tahun Baru Imlek 2571 yang merupakan tahun Tikus Logam, Vihara Budhi Bhakti melakukan persiapan di antaranya bersih-bersih serta memasang lampion khas masyarakat Tionghoa. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Aseng menyiapkan pemasangan lampion di Vihara Budhi Bhakti, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (12/1/2020). Menjelang Tahun Baru Imlek 2571 yang merupakan tahun Tikus Logam, Vihara Budhi Bhakti melakukan persiapan di antaranya bersih-bersih serta memasang lampion khas masyarakat Tionghoa. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Sementara itu, dikutip Tribunnews.com dari laman Readerdiggest, kepopuleran warna merah bagi etnis Tionghoa ini berawal dari sebuah legenda China.

Legenda itu bercerita tentang Nian atau seekor binatang buas yang meneror penduduk di desa di Tahun Baru dan suka memangsa hasil perkebunan, ternak bahkan anak-anak.

Nian ini merupakan seekor banteng berkepala singa.

Penduduk desa mengetahui bahwa Nian sangat takut pada api, kebisingan dan warna merah.

Oleh karena itu, warga desa pun mampu mengalahkan makhluk ini, dan sejak saat itu pula, warga menganggap bahwa merah adalah warna keberuntungan.

Selain itu merah menjadi warna utama untuk festival.

Baca: 25 Kartu Ucapan Bergambar Tahun Baru Imlek 2020, Cocok untuk Update Facebook, WA, dan Instagram

Lampion merah menggantung di jalanan, menghiasi rumah-rumah, bank dan gedung-gedung resmi dihiasi dengan gambar Tahun Baru merah yang menggambarkan gambar kemakmuran.

Sebagian besar dekorasi publik dilakukan sebulan sebelumnya, tetapi dekorasi rumah secara tradisional dilakukan pada Malam Tahun Baru Imlek.

Ilustrasi - Tradisi Orang Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek, Angpao hingga Bersih-bersih.(theurbanlist.com)
Ilustrasi - Tradisi Orang Tionghoa Rayakan Tahun Baru Imlek, Angpao hingga Bersih-bersih.(theurbanlist.com) (theurbanlist.com)

Kata Imlek, hanya Ada di Indonesia

Kepala Kajian dan Riset Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina), Aji Bromokusumo menyebut, sebutan “imlek” lahir melalui proses serapan penduduk Nusantara terhadap istilah Hokkian, “yin li”.

“Imlek berasal dari kata yin li, artinya lunar calendar. Jadi tahun baru China itu sama dengan tahun baru Islam karena dihitung berdasarkan peredaran bulan,” ucap Aji kepada KompasTravel di Restoran Lei Lo, bilangan Senopati pada Kamis (31/1/2019) dikupit dari Kompas.com.

Usut-punya usut, sebutan “imlek” ternyata hanya bisa ditemui di Indonesia.

Bahkan, di negara asalnya, China, istilah untuk perayaan ini disebut sebagai 'chunjie'.

Secara bebas 'chunjie' dapat diterjemahkan sebagai festival menyambut musim semi.

“Kalau di Indonesia disebut demikian jadi aneh, karena Indonesia tidak punya musim semi,” tambah Aji.

Di samping itu, beberapa kalangan keturunan Tionghoa di Indonesia pun kerap menyebut Tahun Baru Imlek sebagai 'sincia'.

Penyebutan tersebut sama-sama diserap dari dialek Hokkian untuk menyebut 'xin zheng' yang dibaca 'sin ceng'.

Masih menurut Aji, istilah 'xin zheng' merupakan singkatan dari istilah 'xin zheng yue' yang berarti 'bulan pertama yang baru'.

Istilah 'zheng yue', yang berarti 'bulan pertama'.

Jika diucapkan dalam dialek Hokkian akan berbunyi 'cia gwe'.

Maka, penyebutan 'sincia' merupakan pelafalan ringkas alias kependekan dari istilah-istilah tadi.

Sejumlah siswa SD dan SMP Kucup Melati Semarang berlatih barongsai di halaman sekolah yang beralamatkan di Gang Lombok No 60 untuk menyambut datangya Implek, Senin (14/1).
Sejumlah siswa SD dan SMP Kucup Melati Semarang berlatih barongsai di halaman sekolah yang beralamatkan di Gang Lombok No 60 untuk menyambut datangya Implek, Senin (14/1). (Tribun Jateng /Hermawan Handaka)

Arti Kata Gong Xi Fa Cai

Saat perayaan Imlek, lazim kita mendengar orang-orang mengucapkan Gong Xi Fa Cai untuk mengucapkan selamat tahun baru Imlek.

Bisa juga dalam bentuk pesan ucapan selamat tahun baru China, kita menambahkan kalimat Gong Xi Fa Cai.

Banyak yang meyakini, Gong Xi Fa Cai merupakan bahasa Mandarin dari Selamat Tahun Baru Imlek.

Padahal, artinya bukan itu.

Menurut Koordinator Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Nunung Supriadi, arti Gong Xi Fa Cai bukanlah selamat tahun baru Imlek.

"Arti Gong Xi Fa Cai bukan selamat tahun baru, tapi selamat berbahagia dan kaya raya," ujar Nunung pada Tribunnews.com, Selasa (14/1/2020).

Untuk mengucapkan selamat tahun baru Imlek, Anda bisa mengucapkan Xinnian Kuaile (新年快乐).

Nunung mengungkapkan ada alasan kenapa awam lebih familier dengan ucapan Gong Xi Fa Cai ketimbang Xinnian Kuaile.

Di antaranya, masalah kebiasaan menyingkat sesuatu serta tidak paham makna bahasa.

"Mirip seperti Selamat Idulfitri yang kalah populer dengan Minal Aidzin Wal Faidzin," ujarnya.

Namun, tak ada salahnya juga untuk menambahkan Gong Xi Fa Cai setelah mengucapkan Xinnian Kuaile untuk mengucapkan selamat Imlek.

"Xinnian Kuaile, Gongxi Facai, Wanshi Ruyi, Niannian Xingfu," kata dia.

Ucapan ini kurang lebih bermakna: Selamat tahun baru, semoga berbahagia dan kaya raya, segala sesuatu seperti yang diharapkan, terus bahagia dan makmur.

Untuk anak kecil, jangan lupa juga disambung dengan: Hongbao nalai, yang berarti angpaunya ke sini, dong.

(Tribunnews.com/Bunga/Sri Juliati) (Kompas.com/Vitorio Mantalean/ Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas