Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Apabila Bertengkar dengan Pasangan
Perpedaan pendapat tentu tak terelakkan dalam setiap hubungan. Ada saja hal yang membuat pasangan terlibat pertengkaran.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Perpedaan pendapat tentu tak terelakkan dalam setiap hubungan. Ada saja hal yang membuat pasangan terlibat pertengkaran.
Kerap berselisih paham memang bisa membuat galau memikirkan bagaimana masa depan hubunganmu dengan si dia.
Hasil studi terbaru mengatakan, pasangan yang berdebat secara efektif mengaku merasa lebih puas dan berpeluang lebih besar untuk tetap bersama dalam jangka panjang.
"Konflik memberikan peluang yang berharga bagi dua orang untuk memahami bagaimana mereka bisa menjadi mitra yang lebih baik satu sama lain," kata Holly Parker, psikolog klinis dan penulis buku If WeIf We’re Together, Why Do I Feel So Alone?
Justru jika kurang bertengkar mungkin Anda dan pasangan menyembunyikan masalah atau terlalu berpuas diri.
Tidak mungkin suatu hubungan tumbuh tanpa adanya perbaikan dari setiap pertengkaran.
Baca: Siswa SMA Bunuh Begal Demi Lindungi Pacar, Psikologisnya Bermasalah Selama Jalani Proses Hukum
Baca: Pembunuhan Sadis di Gowa, Ini Pengakuan Saksi dan Motif Paman Tebas Keponakan
Baca: 6 Tips Sembuhkan Trauma Pasca Diselingkuhi,Coba Berolahraga hingga Tulis Buku Harian
Beberapa pertengkaran yang terjadi terkadang membuat kamu ingin menyerah, bahkan ingin minta bantuan pihak lain untuk memperlancar gangguan komunikasi dan menyelesaikan masalah.
Tapi, sabar dulu, kalau pertengkaran antara dirimu dan pasangan hanya terjadi sesekali, ada baiknya kamu menyelesaikan dulu masalahmu sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu coba untuk menyelesaikan masalah dengan si dia setelah terjadinya pertengkaran.
Beberapa jam kemudian
1. Tekankan kata ‘kita’
Kesalahan besar yang banyak kita lakukan adalah langsung berusaha memahami maksud kita saat merasa tenang kembali.
Masalahnya, pasanganmu mungkin tidak siap untuk mendengarkan, karena beberapa alasan misalnya pasangan masih merasa emosi, belum bisa kembali berpikir jernih atau ia khawatir jika berbicara justru akan mengarah kembali ke pertengkaran.
Ketika si dia sudah mulai berpikiran terbuka, ia akan lebih bisa mendengarkan. Ingatkan bahwa kamu ada di pihaknya dengan mengungkapkan bahwa kamu dan dia ingin mencari jalan keluar bersama.