Tata Cara Shalat Gerhana Bulan yang Jatuh Pada Minggu 9 Februari 2020, Beserta Niat dan Bacaannya
Simak tata cara shalat Gerhana Bulan atau Supermoon, yang jatuh pada Minggu 9 Februari 2020 mendatang, dalam artikel berikut ini.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Dari Al Mughiroh bin Syu'bah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ
Artinya: "Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir)."
Shalat gerhana juga boleh dilakukan pada waktu terlarang untuk shalat.
Jadi, jika gerhana muncul setelah Ashar, padahal waktu tersebut adalah waktu terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tetap boleh dilaksanakan.
Dalilnya adalah:
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
Artinya: "Jika kalian melihat kedua gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat."
Dalam hadits ini tidak dibatasi waktunya.
Kapan saja melihat gerhana termasuk waktu terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tersebut tetap dilaksanakan.
Berikut Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Beserta Niat dan Bacaannya, yang Dikutip Tribunnews dari Islami.co:
Sebelum shalat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.