Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

5 Fakta Vape, Alternatif Rokok yang Lebih Aman Bagi Perokok Dewasa

Anda pasti pernah mendengar pernyataan serupa ini: bagi perokok konvensional yang ingin berhenti merokok

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 5 Fakta Vape, Alternatif Rokok yang Lebih Aman Bagi Perokok Dewasa
Wartakota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi: Penggemar rokok elektrik atau Vape menunjukan kebolehannya disela acara "I Choose to be Healthier" di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). Rokok elektrik tersebut terus diminati kaum milenial. Produk tembakau alternatif ini sudah menjadi sebuah industri yang bernilai hampir USD 2 miliar. Analis Ekonomi percaya bahwa nilai tersebut nantinya akan menyamai produk tembakau konvensional yg ditaksir sudah mencapai lebih USD 20 milyar. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Dibanding terapi nikotin, Vape dinilai efektif bantu perokok berhenti merokok

Sebuah uji coba klinis yang dibiayai oleh National Institute for Health Research UK (NIHR) terbit pada bulan April tahun 2019. Uji coba klinis ini melibatkan hampir 900 partisipan ini menunjukkan bahwa pada layanan lokal berhenti merokok (Local Stop Smoking Services), standar rokok elektronik dua kali lebih efektif untuk membantu perokok berhenti merokok dibandingkan dengan pilihan kombinasi
perokok pada terapi pengganti nikotin (NRT).

Dalam studi yang terpisah dari University College London (UCL) menunjukkan bahwa rokok elektronik
membantu lebih dari 50.000 perokok di Inggris untuk berhenti merokok setiap tahunnya.

Vape tidak berisiko bagi perokok pasif

Anda pasti sudah sering mendengar bahwa perokok pasif juga tak lepas dari paparan bahaya rokok, bahkan lebih berisiko.

Banyak bukti yang jelas menunjukkan bahwa perokok pasif juga harus menghadapi bahaya rokok, hal tersebut menjadi alasan negara Inggris membuat peraturan untuk tidak merokok di ruang publik dan di tempat kerja. Namun, vaping tidak termasuk dalam peraturan ini dan organisasi/instansi dapat memiliki kebijakan sendiri terkait vaping di lingkungannya.

Cairan rokok elektrik biasanya terdiri dari nikotin, propilen glikol dan atau gliserin serta perisa. Berbeda dengan rokok konvensional, tidak ada uap yang dihasilkan oleh rokok elektronik ke udara selain dari aerosol yang dihembuskan keluar.

Laporan pada tahun 2018 menemukan bahwa tidak ada risiko kesehatan yang teridentifikasi dari orang-orang yang ada di sekeliling vaper dan laporan tersebut akan diperbarui lagi pada tahun 2022. Pengidap asma dan masalah pernafasan lainnya sangat peka terhadap hal-hal yang mengganggu di lingkungan, dan PHE menyarankan agar mempertimbangkan hal tersebut dan membuat kebijakan yang sesuai. (*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas