TRIBUNNEWS.COM - Kita dianjurkan untuk memakai masker dan melakukan pembatasan fisik sebagai upaya memutus penularan virus corona (Covid-19) ketika beraktivitas ke luar rumah.

Namun, sebagian orang juga meyakini menggunakan sarung tangan bisa memaksimalkan upaya tersebut.

Di media sosial kita banyak melihat orang-orang yang memakai sarung tangan ketika berbelanja ke supermarket atau pasar.

Sarung tangan mereka gunakan untuk mencegah infeksi virus corona.

Bahan sarung tangan yang digunakan bermacam-macam, mulai dari sarung tangan karet, sarung tangan kain, bahkan menggunakan kantong plastik.

Baca: UPDATE Corona Sulawesi Selatan, Kamis 16 April: 271 Kasus Positif, 42 Sembuh, dan 23 Meninggal

Namun, apakah penggunaan sarung tangan tersebut diperlukan atau justru membahayakan?

1. Sama dengan kulit

Sarung tangan sebetulnya sama seperti kulit. Jika kita menyentuh permukaan yang terkontaminasi menggunakan sarung tangan kemudian menyentuh benda lainnya, kita akan memindahkan kuman tersebut.

Bahkan sarung tangan bisa jadi lebih membahayakan karena sifat perekat virus berbeda pada setiap permukaan.

Misalnya, virus corona mungkin saja lebih menempel lebih baik pada sarung tangan lateks daripada pada kulit.

Baca: Pemerintah Dinilai Istimewakan Ojol saat Corona, Organda hingga Gerindra Protes

Orang-orang yang memakai sarung tangan menganggap dirinya menjadi lebih aman dari infeksi virus, pada kenyataannya, sarung tangan justru bisa memindahkan virus dari satu permukaan ke permukaan lain.

Selain itu, tangan yang penuh virus bisa segera dicuci menggunakan air mengalir dan sabun, atau menggunakan hand sanitizer.

2. Tidak tahu cara melepas sarung tangan

Jika tidak memahami betul cara melepas sarung tangan, kamu hanya akan menyebarkan kuman dari permukaan-permukaan yang kamu sentuh ke diri sendiri.