Salah Kaprah Berbuka dengan yang Manis, Ahli Gizi Anjurkan Begini Baiknya Membatalkan Puasa
Setelah berpuasa seharian, sajian bercita rasa segar dan manis merupakan salah satu suguhan yang diidam-idamkan.
Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS.COM - Setelah berpuasa seharian, sajian bercita rasa segar dan manis merupakan salah satu suguhan yang diidam-idamkan.
Hidangan takjil seperti es buah, es campur, es kelapa muda, kolak, sampai aneka kue jamak disajikan di meja makan untuk membatalkan puasa.
Kendati menggoda selera, mengonsumsi hidangan manis untuk berbuka puasa tak boleh sembarangan.
• Hukum Puasa bagi Tenaga Medis Covid-19, Bolehkah Tidak Berpuasa dan Diganti dengan Bayar Fidyah?
Salah kaprah berbuka dengan yang manis
![Illustrasi berbuka puasa dengan kurma terlebih dahulu](https://asset.kompas.com/crops/vwjkBoV1gUejzao5gdq8Y4Swbf8=/0x0:740x493/750x500/data/photo/2020/04/24/5ea27d20be1a8.jpg)
Melansir buku Yummy & Healthy Low Sugar Food Tajil Sehat Rendah Gula (2009) oleh Hindah Muaris, berbuka dengan yang manis sebenarnya teladan Rasulullah.
Teladan mengajarkan agar Anda membatalkan puasa dengan kurma atau air putih. Tapi, dalam praktiknya, banyak orang salah kaprah mencontoh anjuran tersebut.
• Panduan Puasa Aman untuk Ibu Hamil di Ramadhan 2020 / 1441 H, Ada Kriteria Tertentu Dilarang Puasa
Orang jamak menyuguhkan hidangan takjil sarat gula, masih ditambah minuman manis untuk membatalkan puasa.
Kurma segar atau murni yang belum diproses memang manis. Akan tetapi, kandungan gulanya berbeda dari hidangan takjil seperti kolak, es buah, dan sejenisnya.
Kurma segar atau murni mengandung karbohidrat kompleks. Sedangkan asupan manis umumnya mengandung karbohidrat sederhana atau gula murni.
Karbohidrat kompleks proses metabolismenya lebih lama. Sedangkan makanan atau minuman manis dari karbohidrat sederhana justru kebalikannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.