Yang Harus Diketahui Ibu Menyusui Saat Memberi ASI untuk Buah Hati di Tengah Pandemi Virus Corona
Sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebut air susu ibu (ASI) bisa menularkan virus corona (covid-19).
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebut air susu ibu (ASI) bisa menularkan virus corona (covid-19).
Jadi, tetap aman bagi ibu menyusui memberikan ASI kepada anaknya, dengan catatan dalam kondisi sehat.
Yang terpenting, menurut Dokter Spesialis Anak yang juga Ketua Satgas ASI IDAI, dr. Elizabeth Yohmi, SpA, saat menyusui ibu harus lebih memperbatikan kebersihan.
Misalnya, jadi lebih rajin mandi agar air mengalir membersihkan bagian puting ibu dan cuci tangan sebelum menyususi.
Baca: Gorengan Jadi Menu Favorit Buka Puasa, Bagaimana Meminimalisir Mudaratnya?
Baca: Sebaiknya Hindari Santap Junk Food Saat Sahur
"Sekarang harus lebih bersih lagi, mandi menggunakan air dan sabun, pastikan tangan yang bersih," ucap dr. Elizabeth saat live di instagram IDAI, Selasa (28/4/2020).
Kemudian membersihkan cukup dengan mandi saja tidak usah menggunakan disinfektan atau semprotan steril lainnya karena malah bisa membuat putting infeksi.
Baca: Menyiasati Olahraga Selama Puasa di Bulan Ramadan
"Gak perlu disinfektan atau sanitizer, karena itu bikin kalau putting mudah kering mudah infeksi, berbahaya. Lebih baik setiap mau pumping mandi atau bersihkan diri," tutur dr. Elizabeth.
Tidak hanya saat memberikan ASI secara langsung, membersihkan puting payudara dan kebersihan tangan juga diharuskan saat memompa ASI.
Bagi ibu menyusui yang mengalami gejala covid-19 baik itu orang dalam pemantauan (ODP) harus menggunakan makser saat memberikan ASI maupun pompa ASI.
Sedangkan ibu menyusui yang berstatus pasien dalam pengawasan (pdp) disarankan memberikan ASI perah saja dulu.
"Ibu berstatus ODP bisa menyusui langsung tapi dengan syarat menggunakan masker dan melakukan kebersihan payudara dan tangan, kalau PDP karena ada perpisaha diberikan asi perah," pungkas dr. Elizabeth.