Gangguan Kesehatan Akibat Makan Berlebihan Saat Buka Puasa
Buka puasa bagi sebagian orang jadi sarana balas dendam untuk mengatasi rasa lapar dengan menyantap banyak makanan.
Editor: Willem Jonata
Ketika lambung diisi terlalu banyak makanan, tidak mustahil bahwa makanan tersebut bisa menekan diafragma.
Kondisi ini dapat membuat kita mengalami sesak napas dan napas yang dangkal.
Lambung yang kepenuhan juga bisa memicu makanan yang kembali naik ke esofagus atau kerongkongan.
Inilah yang dikenal dengan Gerd (gastroesophageal reflux disease).
Baca: Imbauan Dokter untuk Pasien Diabetes yang Menjalani Ibadah Puasa Saat Pandemi Covid-19
Salah satu gejala Gerd adalah heartburn atau lebih dikenal dengan istilah nyeri ulu hati.
Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau panas seperti terbakar yang muncul pada dada dan bisa menjalar hingga ke leher.
Muntah
Ketika lambung tidak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak, bukan tidak mungkin bila akan dipaksa keluar oleh tubuh lewat muntah.
Ini disebabkan oleh aktivitas lambung yang terlalu berat dalam mencerna makanan.
Cepat mengantuk
Bila mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat maupun gula ketika buka puasa, kita akan mudah mengantuk.
Aktivitas pun akhirnya bisa terganggu, misalnya jadi malas ikut tarawih.
Berat badan naik
Jika berniat menjadikan bulan Ramadan untuk menurunkan berat badan, kuncinya adalah jangan makan berlebihan saat buka puasa!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.