Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Niat dan Doa Setelah Shalat Tahajud serta Dzikir, Tata Cara hingga Keutamaan

Berikut doa dan zikir yang dibaca setelah sholat Tahajud, juga tata cara mulai dari niat.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Suut Amdani
zoom-in Niat dan Doa Setelah Shalat Tahajud serta Dzikir, Tata Cara hingga Keutamaan
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi: Tata cara Sholat Tahajud, niat hingga bacaan doa dan dzikir setelah sholat. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut tata cara Sholat Tahajud lengkap dengan bacaan doa setelah sholat hingga dzikir.

Tahajud merupakan satu dari beberapa sunah yang paling dianjurkan.

Dimulai dengan niat Tahajud, waktu salat ini paling umum dilaksanakan pada sepertiga malam.

Salat sunah Tahajud paling sering dikerjakan oleh Rasulullah.

Baca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, Jumat 1 Mei 2020

Hal tersebut diperkuat sabda Rasulullah yang termuat dalam hadis riwayat Abu Harairah.

KHUSUK - Umat muslim melaksanakan salat Qiyamul Lail di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu (26/6) dini hari. Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim melakukan i'tikaf di masjid dengan membaca kitab suci dan menunaikan salat malam untuk menjemput Lailatul Qadar yang diyakini hadir pada malam ganjil di bulan Ramadan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

KHUSUK - Umat muslim melaksanakan salat Qiyamul Lail di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu (26/6) dini hari.

Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Shalat paling utama (afdhal) ialah shalat malam (shalah al-lail) setelah shalat fardhu" (HR: Muslim).

BERITA TERKAIT

Shalat Lail yang dimaksud dalam hadis ini adalah salat Tahajud.

Niat Tahajud

Niat salat sunah Tahajud tidak jauh berbeda dengan salat sunnah lainnya, cukup pendek dan mudah untuk diingat.

Berikut niat salat Tahajud:

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

 Usholli Sunnatan Tahajudi Rok’ataaini Mustaqbilal Qiblati Lillaahi Taa’ala

Artinya: "Aku salat sunah Tahajud dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’aala".

Jumlah Rakaat Salat Tahajud

Minimal atau paling sedikit jumlah rakaat dalam salat Tahajud, yakni dua rakaat.

Sementara itu, tidak ada batasan untuk jumlah terbanyaknya.

Jumlah maksimal salat Tahajud disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelaksananya.

Melakukan salat Tahajud harus menjadikan shalat terakhirnya salat witir (salat ganjil).

Shalat Tahajud boleh dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam.

Waktu tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik, pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengatakan:

مَا كُنَّا نَشَاءُ أَنْ نَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ مُصَلِّيًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ وَلَا نَشَاءُ أَنْ نَرَاهُ نَائِمًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ

Tidaklah kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari mengerjakan shalat kecuali pasti kami melihatnya.

Dan tidaklah kami bangun melihat beliau dalam keadaan tidur kecuali pasti kami melihatnya pula.”

Ibnu Hajar menjelaskan,

إِنَّ صَلَاته وَنَوْمه كَانَ يَخْتَلِف بِاللَّيْلِ وَلَا يُرَتِّب وَقْتًا مُعَيَّنًا بَلْ بِحَسَبِ مَا تَيَسَّرَ لَهُ الْقِيَام

Sesungguhnya waktu shalat malam dan tidur yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbeda-beda setiap malamnya. Beliau tidak menetapkan waktu tertentu untuk shalat.

Namun beliau mengerjakannya sesuai keadaan yang mudah bagi beliau.

Sementara itu, waktu paling dianjurkan untuk melaksanakan salat Tahajud yakni di akhir malam.

Hal tersebut diperkuat dengan hadist dari Abu Hurairah dan Abdullah bin ‘Amr.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.

Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya.

Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai di sisi Allah adalah puasa Daud15 dan shalat yang dicintai Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam.

Beliau biasa tidur di separuh malam dan bangun tidur pada sepertiga malam terakhir. Lalu beliau tidur kembali pada seperenam malam terakhir.

Nabi Daud biasa sehari berpuasa dan keesokan harinya tidak berpuasa.”

‘Aisyah pernah ditanyakan mengenai shalat malam yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah menjawab,

كَانَ يَنَامُ أَوَّلَهُ وَيَقُومُ آخِرَهُ ، فَيُصَلِّى ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى فِرَاشِهِ ، فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَثَبَ ، فَإِنْ كَانَ بِهِ حَاجَةٌ اغْتَسَلَ ، وَإِلاَّ تَوَضَّأَ وَخَرَجَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam, lalu beliau bangun di akhir malam.

Kemudian beliau melaksanakan shalat, lalu beliau kembali lagi ke tempat tidurnya.

Jika terdengar suara muadzin, barulah beliau bangun kembali. Jika memiliki hajat, beliau mandi. Dan jika tidak, beliau berwudhu lalu segera keluar (ke masjid).”

Bacaan Dzikir dan Doa setelah sholat Tahajud

Allaahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.

Walakal hamdu Anta Qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna.

Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.

Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.

Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu.

Waljannatu haqqun wannaaru haqqun.

Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa ‘atu haqqun.

Allahumma laka  aslamtu.

Wa ‘alaika tawakkaltu. Wabika aamantu.

Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu.

Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa akhkhortu.

Wa maa asrortu wa maa a’ lantu. Antal muqoddimu wa Antal mu akhkhiru.

Laa ilaa ha illaa anta.

Artinya:

Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji. Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya.

Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya.

Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.

Bagi-Mu segala puji, dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.

Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang.

Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.

Keutamaan Salat Tahajud

- Shalat Tahajud adalah sifat orang bertakwa dan calon penghuni surga.

- Tidak sama antara orang yang shalat malam dan yang tidak.

- Shalat Tahajud adalah sebaik-baik shalat sunnah.

- Shalat Tahajud adalah kebiasaan orang sholih.

- Sebaik-baik orang adalah yang melaksanakan shalat Tahajud.

(Tribunnews.com/Fajar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas