Nikmati Panen Cepat dari Hasil Berkebun Saat di Rumah Aja, Yuk Tanam 7 Jenis Sayuran Ini
Kamu di rumah saja saat pandemi corona ini? Bingung ngapain setelah work from home (wfh) mu selesai? Yuk berkebun. Gak perlu nunggu lama, tanaman ini
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Kamu di rumah saja saat pandemi corona ini? Bingung ngapain setelah work from home (wfh) mu selesai? Yuk berkebun. Gak perlu nunggu lama, tanaman ini cepat panen lo.
Ya, untuk mengisi waktu yang kini harus lebih banyak dihabiskan di rumah, ada banyak hal bermanfaat yang dapat dilakukan.
Salah satunya adalah dengan berkebun.
Selain mengisi waktu, tanaman yang dihasilkan dari kegiatan ini juga dapat dikonsumsi, yaitu jika yang ditanam adalah bahan konsumsi seperti sayuran.
Mengutip Kompas.com dengan judul "Berkebun di Rumah, Ini 7 Jenis Sayuran Cepat Panen",
Berikut adalah beberapa tanaman sayuran yang cepat panen dan dapat ditanam di lingkungan rumah:
1. Bayam
Tanaman bayam memiliki waktu yang relatif singkat untuk tumbuh dan dapat dipanen, yaitu sekitar 1-1,5 bulan.
Bayam sendiri dapat ditanam sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, juga di areal kebun atau pekarangan rumah.
Waktu penanaman yang baik adalah saat awal musim hujan atau awal musim kemarau.
2. Kangkung
Sayuran kangkung juga menjadi salah satu tanaman dengan usia panen yang cukup singkat, yaitu sekitar 30-40 hari.
Kangkung sendiri tergolong pada jenis tumbuhan yang mudah tumbuh di berbagai musim.
Selain itu, tanaman ini juga dapat hidup di lahan yang sempit dengan menggunakan sistem hidroponik.
3. Selada
Masa panen yang umum pada tanaman selada hidroponik dan selada di lahan berkisar antara 2-3 bulan, dihitung setelah persemaian.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat, terutama saat musim hujan atau cuaca yang dingin.
Selada sendiri cocok ditanam bersamaan dengan wortel.
4. Sawi hijau
Umur panen sawi paling lama adalah 70 hari dan paling pendek 40 hari. Sebelum memanen, perlu dilihat terlebih dahulu fisik tanaman, seperti warna, bentuk, dan ukuran daun.
Kemampuan tumbuh dari tanaman ini cukup mudah, asalkan ketersediaan air terpenuhi. Sawi hijau juga tetap harus memperoleh sinar matahari yang cukup untuk tumbuh.
5. Lobak
Usia panen lobak memiliki rentang waktu yang cukup luas, bergantung pada jenis yang ditanam. Namun, usia panen rata-rata dari lobak relatif cepat.
Beberapa jenis lobak dapat dipanen saat usia 3 minggu dan ada pula yang baru dapat dipanen setelah usia 60 hari seperti lobak putih.
6. Buncis
Secara teknis budidaya, tanaman buncis tergolong cukup mudah dan berproduksi dengan baik pada hampir seluruh ketinggian.
Buncis sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tipe tegak dan tipe merambat.
Untuk buncis tipe tegak, dapat dipanen saat usia sekitar 45 hari setelah tanam. Sedangkan untuk tipe merambat, dapat dipanen pada usia sekitar 60 hari setelah tanam.
7. Mentimun
Mentimun tergolong tanaman sayuran buah semusim (berumur pendek).
Sayuran ini mulai dapat dipanen pada umur 35 hari setelah penanaman. Buah yang siap dipetik berwarna hijau pudar keputih-putihan.
Panen ini dapat dilakukan dengan interval 2-3 hari hingga 15 kali panen.
Dukungan Pemerintah untuk Program Donasi Bibit
Banyak warga kini memanfaatkan kegiatan selama di rumah dengan bercocok tanam.
Salah satunya dengan memberikan donasi bibit pertanian.
Kepala Staf Presiden Moeldoko mendukung adanya gerakan tersebut.
Menurutnya, gerakan donasi bibit pertanian membuat warga semakin mandiri dan produktif.
“Ide program open donasi bibit pertanian sangat bagus dan menginspirasi. Warga makin mandiri dan produktif didalam memenuhi kebutuhan pangannya. Di situ juga ada potensi bisnis dan value ekonomi menjanjikan,"ujar Moeldoko dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Minggu(10/5/2020).
Kata mantan Panglima TNI ini kegiatan pertanian tersebut bisa dilakukan seluruh daerah di Indonesia selama pandemi Covid-19.
" Partisipasi publik tentu sangat ditunggu di sini. Program Open Donasi Bibit Pertanian ini bisa diterapkan di daerah lain,” katanya.
Program open donasi bibit pertanian digulirkan resmi oleh warga Galung Barat, Galung, Banggae, Majene, Sulawesi Barat, mulai Senin (4/5/2020).
Dimotori Onthel Pustaka Majene, program tersebut terbuka bagi donasi bibit 5 komoditi pertanian, yakni jagung, sayur mayur, ubi jalar, tomat, hingga cabai. Program ini juga terbuka bagi donasi polybag sebagai media tanamnya.
“Komoditi yang dipilih program Open Donasi Bibit Pertanian menurut profil masyarakatnya. Artinya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi wilayahnya. Dengan begitu, manfaat dari program ini bisa dirasakan seluruh elemen di daerah. Kami tentu berharap, komoditi pertanian itu bisa memberikan tambahan income besar setelah kebutuhan tiap keluarga terpenuhi,” ujar Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka.
Dari komposisi pertanian unggulan Majene pada 2013, jagung mampu menghasilkan produksi 2.492,9 ton.
Sebarannya pun merata pada 8 kecamatan di Majene. Adapun ubi jalar memiliki kapasitas produksi 1.001, 17 ton dengan lahan di seluruh wilayah Majene.
Untuk komoditi hortikultura, Majene berhasil mengembangkan produksi cabai hingga wortel, kol (Kubis), dan sayuran lainnya.
“Kami harus mengoptimalkan potensi yang ada. Kondisi dari lahan di sini memang sangat cocok untuk beberapa komoditi pertanian. Dan, itu yang kami dorong. Nantinya bibit yang masuk akan langsung didistribusikan kepada masyarakat. Apalagi, program ini didesain jangka panjang dengan momentum pandemi Covid-19,” ujar Pendiri Onthel Pustaka Majene, Muhammad Saleh.
Secara teknis, masyarakat bisa menerapkan program open donasi bibit pertanian di tiap jengkal lahan.
Komoditi sayuran bisa mengoptimalkan fungsi dari pekarangan sehingga lebih mudah saat dibutuhkan.
Apabila masyarakat tertarik dan akan memberikan donasinya bisa menghubungi nomor 085299319858.
Untuk mensiasasti social distancing, maka Onthel Pustaka Majene yang akan bergerak menjemputnya.
(Kompas.com/Vina Fadhrotul Mukaromah/Tribunnews.com/Willy Widianto)