Industri Spa Mati Suri, Kemenparekraf Gelar Pelatihan Gratis untuk Terapis secara Daring
Pelatihan resmi dimulai Rabu (20/5/2020) untuk kelas refleksi relaksasi spa yang akan berlangsung selama 8 hari ke depan
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat industri spa tanah air tidak berjalan atau mati suri.
Meski begitu, tenaga kerja terapis tidak berdiam diri, mereka mengikuti rangkaian pelatihan upskilling dan reskilling kompetensi menghadapi fase new normal.
Program latihan itu digelar oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca: Astra Financial Restrukturisasi Cicilan 792.000 Nasabah Senilai Hampir Rp 22 Triliun
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh menjelaskan pelatihan terbagi dalam tiga kelas yakni Refleksi Relaksasi Spa, Spa Terapis Pratama, serta Spa Terapis Madya.
Pelatihan resmi dimulai Rabu (20/5/2020) untuk kelas refleksi relaksasi spa yang akan berlangsung selama 8 hari ke depan kemudian diikuti kelas lainnya.
"Pemerintah terus berupaya memberikan yang terbaik, terutama dalam upaya meningkatkan pelayanan dan inovasi juga memastikan peningkatan kualitas tenaga kerja dan pelaku pariwisata maupun ekonomi kreatif. Salah satunya melalui pelatihan daring spa ini," kata Frans Teguh.
Dalam pelatihan yang melibatkan pengajar dari Pacific International Beauty Institute (PIBI) ini, materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang spa.
Hal ini karena nantinya para peserta tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, tapi juga menuju sertifikasi kompetensi.
"Termasuk di dalamnya selain skill, karakter juga penting, ekspresi, bagaimana bisa menciptakan ambience yang betul-betul mencerminkan nilai kekuatan bangsa kita. Aspek hospitality harus diperhatikan untuk dapat memberikan gambaran terhadap citra dan kualitas pariwisata kita," kata Frans Teguh.
Terlebih dalam memasuki "new normal" di mana kebutuhan setiap orang akan berbeda yaknii mengedepankan pada aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan.
Pelatihan online spa sebelumnya menarik banyak peminat.
Namun setelah proses seleksi, akhirnya ditetapkan secara keseluruhan 60 peserta untuk masing-masing kelas terdiri dari 20 peserta.