Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Hati-hati, Selingkuh Bisa Berawal dari Curhat ke Teman Lawan Jenis

Curhat dengan teman lawan jenis mengenai konflik yang terjadi di dalam sebuah hubungan berisiko terjadinya perselingkuhan. Ini kata psikolog.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Hati-hati, Selingkuh Bisa Berawal dari Curhat ke Teman Lawan Jenis
lovedignity.com
ILUSTRASI - Curhat dengan teman lawan jenis mengenai konflik dalam hubungan berisiko terjadinya perselingkuhan. 

TRIBUNNEWS.COM - Perselingkuhan merupakan hal yang sangat tidak diharapakan terjadi dalam sebuah hubungan pernikahan.

Banyak faktor yang menjadi penyebab perselingkuhan.

Curhat dengan teman lawan jenis mengenai konflik yang terjadi di dalam sebuah hubungan berisiko terjadinya perselingkuhan.

Namun apa yang dimaksud dengan selingkuh?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selingkuh ialah suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong.

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, mengungkapkan ada sejumlah penafsiran mengenai selingkuh.

Seperti selingkuh hati, menjalin hubungan, maupun selingkuh secara fisik.

Berita Rekomendasi

"Namun secara umum kalau disebut selingkuh berarti ada ketidaksetiaan yang dilakukan seseorang terhadap pasangan," ujar Hudan kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Senin (1/6/2020).

"Adanya keterlibatan emosi antara satu orang dengan orang lain yang bukan pasangan," imbuhnya.

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah. (Tribunnews/Istimewa)

Baca: Kasus Corona Melonjak Tajam, Begini Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi

Baca: 5 Kegiatan Ini Bisa Bantu Hilangkan Rasa Bosan Anak di Masa Pandemi

Sementara itu Hudan juga menyebut curhat kepada lawan jenis yang bukan bagian dari keluarga dapat berisiko perselingkuhan.

Terlebih, curhat yang disampaikan berkenaan dengan konflik yang sedang terjadi bersama pasangan.

"Lawan jenis (tempat curhat) dianggap memahami, padahal itu hanya karena orang itu tidak berada dalam konflik," ujarnya.

Menurut Hudan, orang lain yang dituju sebagai tempat curhat nampak lebih memahami.

"Orang lain nampak lebih hijau, lebih bisa memahami, padahal itu karena mereka bukan yang sedang bekonflik," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas