Viral Tulisan Anak Kelas 2 SD yang Mengaku Stres dan Tak Mau Diganggu, Psikolog: Jangan Anggap Remeh
Siswa kelas 2 SD itu mengaku sedang stres dan tak mau anggota keluarga lain masuk ke dalam kamarnya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warganet mengunggah tulisan yang dibuat oleh adiknya di akun Twitter.
Unggahan tulisan anak kelas 2 SD itu telah dibagikan ulang sebanyak 6,4 ribu kali, sejak diunggah pada Minggu (31/5/2020).
Akun @p00rtatochip itu menulis, adinya memasang tulisan tersebut di depan pintu kamar.
Siswa kelas 2 SD itu mengaku sedang stres dan tak mau anggota keluarga lain masuk ke dalam kamarnya.
Berikut tulisan yang ditempel oleh anak tersebut:
"Sekeluarga jangan masuk hari ini, aku lagi stres."
Namun, kakaknya tak percaya jika seorang anak SD sudah mengalami stres.
Mengingat, anak tersebut setiap hari hanya menonton kartun di televisi dan kanal YouTube.
"masi kls 2 sd kerjanya cm nntn upin ipin sm yutuban."
"dont take it seriously yaa, ternyata dia cm lagi kesel dan gamood ajaa, pas ditanya apa itu stres dia sendiri juga gatau artinya," tulis akun tersebut.
Esok harinya, anak tersebut sudah mau keluar kamar dan kembali ceria.
"dah anteng lg minum boba gais," ungkap @p00rtatochip, Senin (1/6/2020).
Baca: Zaskia Adya Mecca Ungkap Alasan Mantap Pilih Lahirkan Anak Kelima di Yogyakarta daripada di Jakarta
Kata Psikolog
Psikolog dari Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, menyebut bahwa anak kelas 2 SD ternyata sudah mengerti stres.
Anak-anak sudah mengerti arti dari perasaan stres dari video yang ditontonnya.
Selain itu, juga bisa dari ucapan yang dilontarkan oleh orang di lingkungannya.
"Anak ngerti stres dalam konteks yang sederhana, karena memang media, sinetron, dan tayangan, pergaulan sering diucapkan stres," ungkap Maya kepada Tribunnews.com, Selasa (9/6/2020).
"Tapi tentang makna yang mendalam tentang stres, anak tersebut belum paham," jelasnya.
Menurut Maya, aksi yang dilakukan oleh anak tersebut sebagai peringatan kepada keluarga.
"Sebenarnya hal ini adalah warning untuk keluarga terutama orangtuanya, kenapa anak ini sampai menulis hal tersebut dan tidak mau diganggu," terang dia.
Ia pun menyarankan, agar sikap yang ditunjukkan oleh anak tersebut tak dianggap remeh oleh keluarganya.
"Jangan sampai dianggap remeh, untuk psikologis anak-anak sekarang yang jauh lebih rentan," ungkapnya.
Baca: Jawaban Tasya Kamila Ketika Ditanya Netter Apakah Benar Hamil Lagi Anak Kedua ?
Unggahan yang viral di Twitter itu seharusnya bisa menjadi pelajaran.
Antar anggota keluarga diharapkan bisa saling peduli dengan kondisi yang dihadapi.
"Bisa jadi suatu bahan pembelajaran untuk orang lain, untuk lebih peka dengan keadaan dari anggota lingkungan keluarga, apalagi dengan kondisi pandemi sekarang," imbuhnya.
Sementara, unggahan dari akun tersebut juga bisa membuat adiknya malu.
Sang kakak bisa meminta maaf dan menjelaskan kepada adiknya.
"Bisa jadi adik akan merasa malu karena jejak digital tidak bisa hilang."
"Tapi bisa kita antisipasi dengan ngobrol 'kenapa kakak lakukan hal ini'. Minta maaf dengan adik atas unggahan kakak," jelas Maya Savitri.
Baca: Tips Atasi Anak di Atas Dua Tahun yang Lebih Pilih ASI Daripada Makanan Utama
Unggahan yang viral itu mendapat sejumlah komentar dari warganet sebagai berikut:
"Lucu banget seumuran adekku tapi ini udah ngerti ngurunh diri di kamar."
"Adekku kalau ngambek minta dibalikik ke orang tua aslinya, padahal dia anak kandung," tulis @o_Neechan.
"mungkin gara gara telat nonton acara upin ipin," tulis @tebakdonggg.
"coba deh tanya kenapa, siapa tau serius, misalnya dia di sekolah ga ditemenin, terus dia kepikiran karena nilai nya ada yang jelek dan takut di omelin orang tuanya."
"ya walaupun masih kecil siapa tau dia punya hal yang ga keucap," tulis @binn_binn.
"Disekolah psti ga di temenin bang kan lg #dirumahaja," tulis @TutupUyah.
(Tribunnews.com/Nuryanti)