Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Cara Krakatau Chandra Energi Dukung Pemerintah Capai NZE 2060

Di tengah laju pembangunan yang pesat, sektor industri di Indonesia menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon. 

Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ini Cara Krakatau Chandra Energi Dukung Pemerintah Capai NZE 2060
HO
Peluncuran kampanye Energizing Growth with Renewable Energy mencerminkan komitmen dalam mempromosikan transisi energi nasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  PT Krakatau Chandra Energi (KCE), meluncurkan kampanye Energizing Growth with Renewable Energy untuk mendorong kolaborasi strategis dalam energi baru terbarukan melalui adopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel.

Dengan solusi energi bersih, KCE sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik, jasa kelistrikan dan energi baru terbarukan (EBT), siap berperan aktif dalam mendukung sektor industri dan perumahan dalam memenuhi kebutuhan listrik yang berkelanjutan.

Direktur Utama PT Krakatau Chandra Energi Erri Dewi Riani mengatakan, peluncuran kampanye Energizing Growth with Renewable Energy mencerminkan komitmen dalam mempromosikan transisi energi nasional.

Kampanye ini diharapkan dapat mendorong para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, seperti industri, pemerintah, dan masyarakat untuk mempercepat bauran energi bersih dan turut serta mendukung keberlanjutan.

Baca juga: Kombinasi Pohon Alpukat dan Aren Mampu Serap Emisi Karbon yang Cukup Besar

“Sebagai bagian dari Chandra Asri Group yang dinaungi oleh PT Chandra Daya Investasi (CDI), sebuah perusahaan yang didirikan Chandra Asri Group untuk pengembangan bisnis infrastuktur, KCE berkomitmen menghadirkan solusi energi bersih untuk mendukung sektor industri dan perumahan. Dengan produk EBT yang kami tawarkan, industri dapat mengoptimalkan produksi serta operasional, yang pada akhirnya akan berdampak pada pengurangan emisi karbon,” katanya, Selasa (5/112024).

Di tengah laju pembangunan yang pesat, sektor industri di Indonesia menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 dengan mengadopsi solusi energi bersih yang lebih berkelanjutan, termasuk penggunaan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan

Berita Rekomendasi

Produksi tenaga listrik kedepannya diproyeksikan didominasi oleh tenaga surya, air, angin, bio energi, panas bumi, nuklir dan lainnya. Pada 2060 diasumsikan pertumbuhan kebutuhan listrik Indonesia mencapai 1.800 TWh.

Angka tersebut diakumulasi berasal dari kebutuhan sektor Industri, sektor rumah tangga, komersial, dan kendaraan bermotor listrik di Indonesia. 

Hal ini menjadi tantangan dan peluang bagi sektor industri untuk melakukan pengembangan teknologi terbaru dalam pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya, air, angin dan bio energi guna mengurangi emisi karbon dan peluang mendukung target NZE 2060.

Lebih lanjut, sebagai perusahaan penyedia layanan energi atau Energy Service Company (ESCO), KCE berupaya meningkatkan efisiensi operasional konsumen melalui unit solar panel yang ditawarkan.

“Salah satu bentuk peran aktif KCE adalah mengembangkan energi surya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Kawasan Industri Krakatau dan sekitarnya. Saat ini, KCE telah memiliki PLTS dengan kapasitas total 2,067 MWp, yang terdiri dari berbagai jenis PLTS, yaitu ground-mounted, rooftop, dan floating,” tegas Erri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas