Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Quarter Life Crisis Biasa Dialami Usia 20 Tahun ke Atas, Rachel Amanda Merasakannya di Umur Belasan

Aktris muda Rachel Amanda menceritakan pengalamannya pernah merasakan quarter life crisis di usia belasan tahun.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Quarter Life Crisis Biasa Dialami Usia 20 Tahun ke Atas, Rachel Amanda Merasakannya di Umur Belasan
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Rachel Amanda yang ditemui disela-sela jumpa pers film 'Merindu Cahaya de Amstel', di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris muda Rachel Amanda menceritakan pengalamannya pernah merasakan quarter life crisis di usia belasan tahun.

Apa Itu quarter life crisis? Ini adalah masa dimana seseorang yang sudah memasuki usia 25 tahunan mempertanyakan tentang hidupnya dan merasa cemas tentang karier dan kehidupan di masa mendatang.

Di masa puncak kedewasaan ini, orang mulai meninjau lagi masa lalu, apa yang sudah ia lakukan dan mengevaluasinya untuk kehidupan masa mendatang.

Nah, Rachel Amanda justru mengalamainya di usia lebih muda yakni belasan tahun tepatnya 18 tahun.

Baca: Jadwa Syuting Tertunda karena Pandemi Covid-19, Rachel Amanda Sibuk Lakukan Ini Selama PSBB

Baca: Reino Barack Sumringah Bareng Syahrini, Postingan Galau Luna Maya Ini Jadi Sorotan

Rachel mengaku saat itu tak tahu apakah yang ia alami adalah quarter life crisis atau hanya kegalauan biasa.

Sebab sepengetahuan Manda, quarter life crisis terjadi di usia 20 tahun ke atas.

Berita Rekomendasi

Saat itu, Manda yang masih remaja mengaku merasakan banyak kegelisahan dan kegundahan dalam dirinya karena berbagai hal.

"Mungkin sebelumnya, aku tuh nggak sadar dan nggak melebeli aku lagi mengalami crisis, atau lebih ke nggak tahu yaa. Tapi rasayaknya kayak 'gua ko banyak kecemasan dan banyak pertimbangan di banyak hal," ucap Rachel Amanda dalam siaran live Instagram beberapa waktu lalu.

Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

"Terus karena namanya quarter life crisis dan terkenal di usia 20 tahunan aku ko merasa itu lebih awal di aku. Mungkin karena aku kerja dari kecil yaa, jadi aku merasa bener-bener crisis di usia 18 tahun," bebernya.

Memasuki usia remaja Rachel Amanda mengaku memang sudah ada banyak hal yang ia pikirkan. Terutama dalam urusan karir.

Di usia tersebutlah Manda mulai memikirkan untuk beralih dari industri sinetron yang membesarkan namanya ke industti film seperti saat ini.

Baca: Dekat Saat Dipasangkan di Film, Ini Kata Rachel Amanda Tentang Hubungannya dengan Ardhito Pramono

Baca: Film NKCTHI Jadi Kado di Ulang Tahun ke-25 Rachel Amanda

"Waktu itu memang aku cukup banyak yang dipikirkan, terutama dalam karir aku dilema aku mau kemana," ujarnya.

"Aku kan cukup lama di sinetron tv, aku mikir nyaman sih di tv tapi kalo di sini aja kayak stuck dan gak akan berkembang. Tapi untuk anak usia 18 tahun tuh bayak banget masukan sana sini yang justru bikin galau," bebernya.

Rachel Amanda dikenal dengan berbagai judul sinetron yang ia bintangi sejak masih kecil. Memasuki usia remaja, Manda mulai menjajal suatu hal baru yakni sebagai aktris.

Karirnya pun terbilang mulus, aktingnya banyak menuai pujian khususnya di film terakhirnya yakni "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini".

Rachel Amanda saat ditemu di acara Girls on Summit di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Rachel Amanda saat ditemu di acara Girls on Summit di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019). (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

Penyebabnya Galau Kuliah dan Karier

Manda menceritakan bahwa crisisnya itu terjadi karena beberapa faktor.

Dua hal yang paling bepengaruh pada kondisi batinnya saat itu adalah masalah perkuliahan dan karir.

Rachel Amanda yang sempat merasa salah masuk jurusan perkuliahan sempat merasa gelisah karena ingin pindah jurusan.

Sebelum lulus sebagai sarjana psikologi Manda sempat menempuh pendidikan di fakultas kesehatan masyarakat.

"Aku sempet masuk jurusan kuliah yang beda sama sekarang, sempet pengen jadi dokter tapi gak keterima akhirnya masuk kesehatan masyarakat terus ada masanya 6 bulan aku kuliah nangis terus," beber Rachel Amanda dalam siaran live Instagram, beberapa waktu lalu.

"Aku merasa kalau aku tuh nggak cocok di sini dan di dunia kedokteran karena belajarnya bareng sama anak kedokteran jadi tau gimana mereka belajar. Ternyata aku sadar kalau aku tuh bosenan dan gak bisa dengan pola belajar kayak gitu," ujar Sara.

Akhirnya Manda memutuskn untuk mengikuti SBMPTN untuk memulai kuliah lagi di fakultas psikologi, namun tetap bisa tetap berkuliah di kampus yang sama.

"Akhirnya ngerasa harus SBMPTN lagi. Tapi terus urusin karir juga rasanya tuh mau pecah saat itu," ungkapnya.

Puncak crisis yang ia alami adalah saat memasuki usia 18 tahun. Karena saat itu ia baru saja memilih untuk meninggalkan dunia sinetron dan mulai masuk ke industri film

"Puncaknya menurut aku di usia 18 itu. Karena aku memulai kerja baru. Aku juga mikir gimana aku mempengauhi orang yang kerja ikut sama aku," kata Manda.

"Akumikir untuk oindah ke film tapi saat itu gak segampang itu untuk pindah dari tv ke film," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas