Perbedaan Usia dan Pengaruhnya Pada Kualitas Pernikahan, Ini Kata Psikolog
Dulu, pernikahan yang dianggap ideal, dilihat dari faktor umur. Laki-laki misalnya, harus lebih tua dari si wanita.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dulu, pernikahan yang dianggap ideal, dilihat dari faktor umur. Laki-laki misalnya, harus lebih tua dari si wanita.
Namun semakin ke sini, banyak pasangan yang tidak mempersoalkan usia. Ada yang menikah, di mana wanita lebih tua dari pasangan pria. Atau ada juga yang seusia.
Sebenarnya kata Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga Roslina Verauli, M.Psi perbedaan usia tidak terlalu berdampak pada kualitas pernikahan.
Baca: Gatal-gatal dan Ruam Bisa Dipicu karena Stres
Baca: Seorang Dokter Terima Kembali Istrinya yang Selingkuh, Pantaskah Dia Dapat kesempatan Kedua?
"Tidak ada dampak dari perbedaan usia suami istri terhadap kualitas pernikahan," ucap Verauli saat live talkshow 'Membangun Ketahanan Keluarga', Rabu (1/7/2020).
Verauli menjelaskan yang penting itu adalah usia saat memulai pernikahan. Supaya pernikahan ideal disarankan ketika usia pasangan sama-sama sudah masuk di usia dewasa atau mulai dari usia 20 tahun sehingga cara berpikiri dan sikapnya juga jadi dewasa.
Baca: Mengatasi Depresi Pascapersalinan
"Jadi yang penting saat awal menikah usia suami dan istri sudah masuk kategori dewasa ya, usianya 20 tahun ke atas," kata Verauli.
Kemudian yang harus diperhatikan juga walau usia dewasa dikatakan mulai dari usia 20 tahun namun diusahakan jangan menikah lebih dari usia 38 tahun ke atas.
Kalau menikah di atas usia 38 tahun maka biasamya akan mudah timbul permasalahan rumah tangga karena sudah independen saat harus mulai mempelajari karakter pasangan.
"Kalau diatas 38 mulai banyak masalah karena masing-masing independen tapi janngan juga menikah laki- 35 perempuannya masih 15 tahun nanti berabeh," pungkas Verauli.