TRIBUNNEWS.COM - Parfum ternyata punya masa pakai. Jika masa itu habis atau kedaluwarsa, sebagainya berhenti menggunakannya.

Parfum bisa mengalami kedaluwarsa, tapi mengenai usia simpannya, bergantung pada keharuman yang terkandung di dalamnya.

Dilansir mindbodygreen.com, parfum tradisional biasanya sarat dengan alkohol dan stabilisator yang memperpanjang usia simpannya.

Di sisi lain, parfum yang lebih alami memiliki usia simpan yang jauh lebih pendek. Meski begitu, jenis aroma tetap berpengaruh terhadap usia simpan tersebut.

"Biasanya, jenis parfum yang lebih musky atau kayu akan bertahan 12 sampai 15 bulan," kata ahli kimia dan salah satu pendiri NUELE, Christine Martey-Ochola, Ph.D.

Baca: Kenali Kepribadian dan Pilih Aroma dan Kemasan Parfum Sesuai dengan Tipe Diri, Dijamin Percaya Diri

Mengapa demikian? Sebab dua aroma tersebut tidak mudah menguap.

Namun, jika kamu memiliki aroma berbahan dasar bunga atau jeruk, aroma itu cenderung menguap lebih cepat.

Martey-Ochola menyarankan usia simpan enam hingga 12 bulan untuk jenis notes yang lebih ringan.

Untuk mengetahui bahwa usia satu parfum telah berakhir, cobalah mengecek tiga aspek berikut: oksidasi, paparan ultraviolet dan suhu.

Baca: Termasuk Ketiak, 5 Area Tubuh Ini Tidak Boleh Langsung Terkena Parfum, Bisa Sebabkan Masalah Iritasi

Jika parfum berinteraksi dengan udara, panas, dan sinar matahari, aromanya berpotensi menjadi tengik, dengan asumsi tidak ada terlalu banyak zat penstabil dalam formula untuk membuatnya tetap segar.

Artinya, jika aroma yang dipasarkan mengklaim masa simpan yang panjang, seperti lima tahun atau lebih, maka mungkin ada banyak stabilisator dan bahan kimia lainnya di sana.

Mengecek parfum yang kedaluwarsa

Oke, kini kita tahu apa yang terjadi secara kimiawi pada parfum yang kedaluwarsa.

Namun, bagaimana kita tahu dari tampilannya Martey-Ochola menyebutkan beberapa trik: