Trik Membantu Anak Tunggal Bisa Bersosialisasi dengan Baik di Lingkungan Sosial
Anak tunggal punya stigma susah diajak berkomunikasi, susah berbagi, karena terbiasa bermain sendiri dan memiliki barang-barang sendiri.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak tunggal punya stigma susah diajak berkomunikasi, susah berbagi, karena terbiasa bermain sendiri dan memiliki barang-barang sendiri.
Untuk menghapus stigma tersebut, Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi berbagi tips asik melatih anak tunggal supaya mampu bersosialisasi dengan baik.
Supaya proses belajar tidak menegangkan lakukan sambil bermain dan pilih permainan yang banyak menimbulkan interaksi dengan anak, misalnya bermain dokter dan pasien.
Dengan cara tersebut anak jadi mau berbicara, melatih respons anak untuk terus mau berinteraksi dengan orang lain.
"Untuk menumbuhkan keterampilan sosial lewat proses bermain maka bermain dengan orangtua yang butuh interaksi, ajak anak jadi pasien orangtua jadi dokter yang menimbulkan komunikasi dua arah," ucap Anna saat live bersama Paddle Pop, Rabu (22/7/2020).
Baca: Richard Kyle Sebut Anak Tunggal Jessica Iskandar Telah Mencuri Hatinya
Baca: Presiden Jokowi: Pasti Anak-anak Sudah Tidak Sabar Ingin ke Sekolah dan Bermain
Kemudian munculkan skenario-skenario konflik juga saat bermain dengan anak misalnya rebutan barang atau pura-pura bicara yang tidak enak dengan anak.
Setelah itu tanya anak bagaimana cara merespons kalau terjadi konflik dan mendengar perkataan kasar dari seseorang.
Dengan cara asik belajar sambil bermain, maka anak tunggal akan terbiasa menghadapi konflik sehingga tahu cara menghadapi berbagai kondisi sosial.
"Munculkan dulu ide-ide anak untuk merespons konflik, kasih tahu caranya supaya anak punya bekal ketika bermain di dunia sesungguhnya," pungkas Anna.