APD Biasa Nyangkut di Alat Kedokteran, Dokter Nina Pakai Hazmat Modis Warna Warni, Ini Tampilannya
Selain lebih panas, baju hazmat yang dikenakan juga kerap nyangkut di alat kedokteran gigi yang dipakainya. Nina punya ide membuat hazmat modis.
Editor: Anita K Wardhani
![APD Biasa Nyangkut di Alat Kedokteran, Dokter Nina Pakai Hazmat Modis Warna Warni, Ini Tampilannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dokter-gigi-nina-agustin-saat-mengenakan-baju-hazmat-unik-dan-fashionable.jpg)
Meski ukurannya tak seperti APD mainstream, ia menjamin telah sesuai standar.
“Saya jahitnya di Kediri, ke teman saya di Kediri. Teman saya ini udah biasa jahit APD jadi dia tahu gimana standarnya,” katanya.
Satu baju APD, Nina menghabiskan uang sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu.
Ia mempunyai koleksi lebih dari 25 APD dengan berbagai tema.
Nina yang merupakan pemilik klinik gigi NDC turut mengganti seluruh APD di kliniknya.
Total klinik yang dia miliki sebanyak enam yang tersebar di Malang Raya dan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
“Total dokter gigi di klinik itu 15 orang."
"Karyawannya 70 orang."
"Semua APD-nya diganti pakai yang lucu-lucu,” ucap ibu dua anak ini.
![Dokter gigi Nina Agustin mengenakan baju hazmat unik dan fashionable.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/apd-cantiks.jpg)
Respon Pasien
Sejauh ini, respon pasien terhadap inovasi Nina disambut positif.
Para pasien merasa nyaman karena pelayanan menyenangkan.
Sejak memakai APD fashionable itu, operasional klinik gigi Nina juga mulai kembali normal.
“Kalau dibanding sebelum pandemi Covid-19 tentu beda ya. Tapi Alhamdulillah mulai kembali lah,” ujar dia.