Kini Jadi Menu Terkenal, Ternyata Es Teler Bermula dari Celetukan Mahasiswa UI, Begini Kisahnya
Ternyata cikal bakal lahirnya es teler itu berasal dari seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang saat itu masih kuliah di bilangan Salemba.
Editor: Anita K Wardhani
Lalu, Ketua RW mengizinkan Samijem berjualan es campur di depan rumahnya. Tak hanya es campur, Samijem juga menjual bakso dan siomay.
Semenjak celetukan mahasiswa UI yang jadi langganannya itu, Samijem menjual nama es teler. Banyak orang yang menyukai es telernya.
Samijem kemudian pindah berjualan es teler ke Jalan Pegangsaan Barat karena sewanya tidak diperpanjang.
Ia mulai menambahkan varian menu yaitu ayam bakar. Namun, saat masih berjualan di Jalan Pegangsaan Barat, ayam bakarnya belum sepopuler saat ini.
Seingat Siswadi, yang sudah mendampingi Samijem berjualan sejak 1985, artis-artis kondang kala itu banyak yang beli.
"Zaman di Pegangsaan yang pernah beli, ada Maya Rumantir, Endang S Taurina dan Ratih Purwasih," katanya.
Namun, Samijem harus kembali pindah dari Jalan Pegangsaan Barat ke kompleks kawasan Megaria yang sekarang bernama Bioskop Metropole sekitar tahun 1987 sampai sekarang.
Di tempat yang terakhir ini, Samijem yang sudah diwakilkan Siswadi menyewa tempat dengan sistem bagi keuntungan.
Manis Segar Es Teler Sari Mulia Asli
Saya memesan segelas es teler di tengah bekapan udara yang cukup gerah.
Tak berselang lama, es teler pesanan saya datang. Dari kejauhan beberapa gelas plastik berisi es teler memenuhi nampan pelayan.
Wah, saya kira salah pesan. Soalnya, pelayan langsung membawanya ke depan meja saya.
Ternyata, hanya satu gelas plastik diletakkan di meja. Ia lantas berkeliling lagi.
Satu gelas plastik berisi es teler ini memang terlihat menantang.