Viral Anak Menangis Rindu Ibu yang Sudah Tiada, Psikolog Jelaskan Cara Sampaikan Kabar Duka ke Anak
Beredar video viral anak laki-laki menangis karena merindukan ibunya yang telah meninggal dunia. Psikolog beri tanggapan.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Video seorang bocah laki-laki sedang menangis karena merindukan ibunya yang telah meninggal dunia beredar viral di media sosial.
Tangisan kerinduan sang balita membuat para warganet tersentuh dan turut merasa sedih.
Dalam video yang beredar, anak laki-laki itu terdengar menanyakan keberadaan sang ibu di sela tangisnya.
Ia pun berulang kali mengatakan dirinya kangen terhadap ibunya.
Anak laki-laki itu juga berujar ingin dijemput sang ibu karena ingin bersamanya.
Baca: Viral Video Pria Datang ke Nikahan Mantan Buat Warganet Baper, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Melihat video viral tersebut, psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Anava Solo, Maya Savitri, S. Psi., CHt., menyampaikan tanggapannya.
Menurut Maya, tangisan balita dalam video tersebut merupakan ekspresi kerinduan seorang anak yang belum benar-benar mengerti arti kematian.
"Ekspresi kekangenan seorang anak balita yang belum paham tentang arti sesungguhnya tentang sebuah kematian," kata Maya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (19/8/2020) siang.
Baca: Seorang Pria Setubuhi Anak Tiri saat Istrinya Bekerja, Video Pencabulan jadi Viral di Media Sosial
Lebih lanjut, Maya menjelaskan mengenai cara yang tepat untuk menyampaikan kabar duka pada anak.
Dalam hal ini, menurut Maya, orang tua perlu menyampaikannya dengan bahasa yang sederhana.
"Pertama, bahasa yang disampaikan harus sederhana dan dipahami anak," kata Maya.
Maya menambahkan, ketika menyampaikan kabar duka, seperti kematian, pada anak maka lebih baik menggunakan penjelasan yang nyata.
Baca: Viral Video TikTok Orang ke-5 Pemilik Uang Rp 75 Ribu di Bali, Antre di Kantor BI Sejak Pagi
Baca: Viral Perempuan Bertemu Jodoh di Kolom Komentar TikTok, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Menurut Maya, penjelasan yang tidak konkret seperti mengatakan 'ibu tidur' akan memunculkan pengharapan sang anak untuk bertemu kembali.
"Jelaskan kematian dengan istilah yang konkret," ujar Maya.
"Misalnya, 'meninggal itu berarti Allah sudah lebih sayang dengan ibu, meninggal berarti tangan-kaki sudah tidak bisa bergerak, tidak bisa bernapas,' dan lain-lain."
"Karena kalau kita katakan ibu tidur atau ibu masih pergi, anak masih punya pengharapan untuk pasti akan kembali," jelasnya.
Baca: Viral Aksi Juru Parkir Tendang Sepeda Motor Seorang Wanita, Peras hingga Berkata Kasar pada Korban
Sementara itu, dalam menghadapi kerinduan sang anak terhadap orang tuanya yang telah tiada maka keluarga atau orang tua lainnya perlu melakukan sejumlah hal berikut.
Di antaranya yaitu mengajak anak beraktivitas.
Selain itu, orang tua maupun keluarga juga dapat mengajaknya mengobrol.
"Ajak ngobrol untuk mengalihkan pikiran anak ke hal yang menyenangkan," ujar Maya.
Setelah itu, Maya menambahkan, orang tua dapat mengajak sang anak berdoa ketika kondisinya sudah tenang.
"Ketika anak sudah tenang, di saat salat, ajak anak untuk mendoakan," kata Maya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)