VIRAL Ospek Online Unesa, Psikolog Ungkap Dampak Bentakan, Benarkah Bisa Membentuk Mental?
Psikolog R Yuli Budirahayu dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta mengungkapkan bentakan termasuk kekerasan dalam bentuk verbal.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Media sosial akhir-akhir ini diramaikan dengan viralnya potongan video kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) secara online yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur.
Dalam video yang beredar, Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) diduga membentak mahasiswa baru yang kedapatan tak memakai ikat pinggang.
Lantas bagaimana dampak bentakan?
Psikolog R Yuli Budirahayu dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta mengungkapkan bentakan termasuk kekerasan dalam bentuk verbal.
"Bentakan atau kekerasan verbal itu memang bisa memberikan dampak, terutama orang yang sensitif atau tidak terbiasa menerima bentakan," ungkap Yuli kepada Tribunnews.com, Rabu (16/9/2020).
Baca: Pernyataan Resmi Pihak Unesa Soal Viral Video Ospek Online di Medsos
Orang yang dibentak disebut Yuli akan merasa ada tekanan dan bisa bermasalah dalam interpersonal dan psychosocial.
"Bisa timbul rasa takut maupun malu," ungkapnya.
Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku menyeluruh.
"Tapi kalau orangnya (yang dibentak) itu cuek, tidak terlalu bermasalah," ungkap Yuli.
Kepribadian mahasiswa yang dibentak disebut Yuli menjadi faktor utama.
"Tergantung cara mahasiswanya menanggapi situasinya," ucapnya.
Baca: Viral Video Ospek Online Unesa, Raditya Dika Berkomentar: Mahasiswa Kan? Kreatif Dikit Lah
Yuli juga menjelaskan bentakan secara langsung tatap muka memiliki dampak yang berbeda dibanding bentakan secara daring.
"Situasi online berbeda dengan offline, kalau offline kan mereka langsung tatap muka."
"Kalau online mereka di rumah, ada yang ketika dimarahi masih merasa aman karena tidak bertemu secara langsung," ungkap Yuli.