Angkat Tema Budaya Kalimantan, Indonesia Fashion Week 2020 Digelar 14-15 November
pagelaran sudah berlangsung untuk kesembilan kalinya ini akan berlangsung pada 14-15 November 2020.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 tak menjadi halangan bagi Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), tetap menggelar acara tahunan fesyen dan budaya di Tanah Air, yakni
Indonesia Fashion Week 2020.
Pagelaran yang sudah berlangsung untuk kesembilan kalinya ini akan berlangsung pada 14-15 November 2020.
Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, IFW 2020 ini akan digelar dengan format virtual di channel YouTube Indonesia Fashion Week Official.
Poppy Dharsono selaku presiden Indonesia Fashion Week sekaligus Ketua APPMI mengatakan, perhelatan IFW 2020, menjadi bukti konsistensi bagi APPMI atas komitmennya dalam mendukung kemajuan serta memberikan ruang promosi kepada para pelaku industri mode untuk terus bisa bangkit dan berkreasi ditengah situasi ekonomi yang sedang terpuruk dampak dari pandemi virus corona.
Baca juga: Desainer Vivi Zubedi Pamer Rancangan Terbarunya di Mercedes-Benz Fashion Week 2020
“ Kita semua belajar sesuatu yang baru. Kedepannya kita semua harus beradaptasi dengan kehidupan baru, prilaku baru, dan langkah baru dipandemi ini. Untuk memberikan spirit juga kepada pelaku industri fesyen agar di masa pandemi ini kita tetap harus jalan,” jelas Poppy Dharsono.
Ia mengatakan, sama seperti tahun sebelumnnya, IFW 2020 akan kembali mengangkat tema budaya Kalimantan yang bertajuk "Tales of the Equator - Treasure of the Magnificent Borneo".
Seperti diketahui Kalimantan memiliki unsur kebudayaan yang beragam, unik, dan memiliki banyak dimensi yang bisa dieksplorasi menjadi sumber inspirasi bagi industri fesyen Indonesia.
Baca juga: Roemah Kebaya Vielga Unjuk Gigi di Ajang Mercedez-Benz Fashion Week 2020 di Moskow
Indonesia Fashion Week (IFW) pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 dan telah secara konsisten menjadi ajang tahunan dengan tujuan untuk memberikan arah dan gambaran pada industri fashion di Indonesia dari para anggota APPMI.
Berdiri sejak 1993, APPMI memiliki sekitar 200 anggota aktif yang terdiri dari perancang senior dan perancang muda berbakat yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.
Seluruh anggota APPMI mengoperasikan butik atau gerai ritel di kota besar perwakilan.
Masing-masing perancang memiliki kekhasan dan pangsa pasar masing-masing. Mulai dari busana muslim, busana siap pakai, busana malam dan busana pengantin.
Selain itu, juga ada desainer khusus sepatu, tas, dan aksesoris.
Berikut fakta-fakta perhelatan IFW 2020
1. Dilakukan secara virtual
Kondis pandemi membuat acara yang biasanya dapat bertatapan langsung diganti menjadi virtual.
Meski digelar secara virtual, Indonesia Fashion Week 2020 akan dikemas dengan konsep yang tak kalah menarik.
Puluhan desainer dari dalam hingga luar negeri akan terlibat dalam pagelaran fesyen era baru ini.
Sederet desainer ternama seperti Ida Royani, Agnes Budhisurya, Sugeng Waskito, Tuty Ayib dan Jenny Cahyawati akan turut memamerkan koleksi-koleksi terbaiknya.
2. Konten fashion talk
Akan ada konten Fashion Talk yang mengangkat tema-tema inspiratif dan informatif seputar dunia fesyen dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya.
3. Ajang pencarian bakat desainer muda
Ajang pencarian bakat desainer muda yakni Young Fashion Designer Competition (IYFDC) juga tetap digelar dalam rangkaian acara Indonesia Fashion Week 2020.
Pihak juri dari IYFDC yang terdiri dari Aam Kekean, Misan Kopaka, Jacky Suharto, Bimo, dan Alya Dimitri, akan menilai karya-karya dari sepuluh desainer muda terbaik yang telah diseleksi sebelumnya untuk kembali bersaing di panggung IFW 2020. Para pemenang IYFDC akan mendapatkan beasiswa studi di tiga sekolah mode ternama.
“Pemenangnya akan mendapat beasiswa sekolah mode di Italian Fashion Institute Jakarta, LaSalle College Jakarta, dan Koefia International Fashion & Arts Academy di Roma, Italia. Jadi menarik sekali sehingga membuat mereka yang memiliki bakat menjadi lebih baik dengan pendidikan yang ada ini. Jika dirupiahkan nilai total beasiswa untuk pemenang IYFDC hampir Rp 1 Milyar,” ungkapnya.
4. Kerjasama dengan aliansi PBB
Pada Indonesia Fashion Week (IFW) 2020 ini, APPMI telah bekerja sama dengan Indonesia Global Compact Network (IGNC), aliansi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk fesyen berkelanjutan.
Hal ini dilakukan agar industri fesyen ramah lingkungan semakin banyak di Indonesia.
Sebab, saat ini fesyen masih merupakan industri kedua terbesar yang paling banyak mengonsumsi air dalam setiap proses produksinya.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan untuk mempromosikan industri fesyen ramah lingkungan yang berkelanjutan.
5. Dukungan untuk IFW 2020
Di tengah kondisi pandemi, dukungan terhadap tersenggaranya perhelatan IFW 2020 tetap mengalir.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Jakarta Fashion Hub dan Asia Pasific Rayon sebagai official partner vaneu, BCA sebagai official bangking, Halodoc sebagai official partner protokol kesehatan, Wardah sebagai official partner make up and hair do, Tokopedia sebagai official partner e-commerce, dan pihak sponsor lainnya,” papar Poppy.
Sementara Vice President of Marketplace Tokopedia, Inna Chandika, mengungkapkan, kerjasama antara IFW dan Tokopedia merupakan salah satu kunci menghadapi pandemi untuk beradaptasi dengan terus berinovasi dan berkolaborasi.
“Kolaborasi Tokopedia dan APPMI melalui IFW Virtual 2020 diharapkan dapat mendorong lebih banyak pegiat usaha lokal, terutama di industri fesyen, untuk mengakselerasi adopsi platform digital demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi. Kami juga ingin mengajak lebih banyak masyarakat untuk bangga buatan Indonesia. Upaya bersama ini demi mendorong pemulihan ekonomi yang sekarang terdampak pandemi,” tambah Inna.