Mengenal Hari Thanksgiving: Sejarah, Ritual, Tradisi serta Kontroversinya
Thanksgiving merupakan hari libur nasional di Amerika Serikat. Thanksgiving selalu jatuh pada Hari Kamis keempat bulan November.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Thanksgiving merupakan hari libur nasional di Amerika Serikat.
Thanksgiving selalu jatuh pada Hari Kamis keempat bulan November.
Tahun ini, Thanksgiving jatuh pada 26 November 2020.
Pada 1621, koloni Plymouth dan Penduduk Asli Wampanoag Amerika berbagi pesta panen musim gugur yang hari ini diakui sebagai salah satu perayaan Thanksgiving pertama di koloni.
Selama lebih dari dua abad, hari-hari ucapan syukur dirayakan oleh koloni dan negara bagian.
Barulah pada 1863, di tengah-tengah Perang Saudara, Presiden Abraham Lincoln mengumumkan Hari Thanksgiving nasional akan diadakan setiap November.
Baca juga: Presiden Terpilih AS Sampaikan Pidato Thanksgiving, Joe Biden Soroti Pejuangan Lawan Covid-19
Baca juga: 10 Negara Bagian AS Paling Beresiko Dikunjungi selama Perayaan Thanksgiving Menurut Forbes
Seperti yang dilansir history.com, berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang Thanksgiving.
Thanksgiving Plymouth, Inggris
Pada September 1620, sebuah kapal kecil bernama Mayflower meninggalkan Plymouth, Inggris, membawa 102 penumpang.
Kapal itu membawa bermacam-macam separatis religius yang mencari rumah baru di mana mereka dapat dengan bebas menjalankan keyakinan mereka.
Kapal itu juga membawa individu lain yang terpikat oleh janji kemakmuran dan kepemilikan tanah di New World.
Setelah penyeberangan berbahaya dan tidak nyaman yang berlangsung selama 66 hari, mereka menjatuhkan jangkar di dekat ujung Cape Cod, jauh di utara dari tujuan yang mereka tuju di muara Sungai Hudson.
Satu bulan kemudian, Mayflower melintasi Teluk Massachusetts, di mana para peziarah, sebagaimana mereka sekarang umumnya dikenal, memulai pekerjaan membangun sebuah desa di Plymouth.
Selama musim dingin pertama yang ekstrem itu, sebagian besar penjajah tetap berada di kapal, di mana mereka menderita penyakit kudis, dan wabah penyakit menular.
Hanya setengah dari penumpang dan awak asli Mayflower yang masih hidup untuk melihat musim semi New England pertama mereka.
Pada Maret, para pemukim yang tersisa pindah ke darat. Mereka menerima kunjungan yang menakjubkan dari seorang Abenaki Pribumi Amerika yang menyambut mereka dalam bahasa Inggris.
Beberapa hari kemudian, mereka kembali dengan penduduk asli Amerika lainnya, Squanto, anggota suku Pawtuxet yang telah diculik oleh seorang kapten laut Inggris dan dijual sebagai budak sebelum melarikan diri ke London dan kembali ke tanah airnya dalam ekspedisi eksplorasi.
Squanto mengajari para peziarah, yang lemah akibat kekurangan gizi dan penyakit, cara menanam jagung, mengambil getah dari pohon maple, menangkap ikan di sungai dan menghindari tanaman beracun.
Ia juga membantu para pemukim membentuk aliansi dengan Wampanoag, suku lokal, yang akan bertahan selama lebih dari 50 tahun dan secara tragis menjadi satu-satunya contoh harmoni antara penjajah Eropa dan penduduk asli Amerika.
Pada November 1621, setelah panen jagung pertama para peziarah terbukti berhasil, Gubernur William Bradford menyelenggarakan pesta perayaan dan mengundang sekelompok sekutu Penduduk Asli Amerika dari koloni yang masih muda, termasuk kepala suku Wampanoag, Massasoit.
Hari itu kemudian dikenang sebagai "Thanksgiving pertama" Amerika, meskipun para peziarah sendiri mungkin belum menggunakan istilah itu pada saat itu.
Festival tersebut berlangsung selama tiga hari.
Meskipun tidak ada catatan tentang menu pada Thanksgiving pertama, banyak informasi diambil berdasarkan penulis sejarah Pilgrim Edward Winslow, yang menyebut unggas dan rusa.
Sejarawan telah menyarankan, banyak dari hidangan tersebut kemungkinan besar disiapkan dengan menggunakan bumbu dan metode memasak penduduk asli Amerika.
Karena Peziarah tidak memiliki oven dan persediaan gula Mayflower telah menyusut pada musim gugur 1621, tidak ada menu pai, kue, atau makanan penutup lainnya, yang telah menjadi ciri khas perayaan kontemporer.
Thanksgiving menjadi hari libur nasional
Peziarah mengadakan perayaan Thanksgiving kedua mereka pada tahun 1623 untuk menandai berakhirnya kemarau panjang yang mengancam panen tahun itu.
Momen itu juga mendorong Gubernur Bradford untuk menyerukan puasa religius.
Hari-hari puasa dan ucapan syukur setiap tahun atau sesekali menjadi praktik umum di pemukiman New England lainnya juga.
Selama Revolusi Amerika, Kongres Kontinental menetapkan satu atau lebih hari ucapan syukur dalam setahun.
Pada 1789, George Washington mengeluarkan proklamasi Thanksgiving pertama oleh pemerintah nasional Amerika Serikat.
Di dalamnya, dia meminta warga Amerika untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas kemerdekaan negara dan ratifikasi Konstitusi AS yang berhasil.
Penggantinya, John Adams dan James Madison juga menetapkan "hari-hari terima kasih" selama masa kepresidenan mereka.
Pada 1817, New York menjadi yang pertama dari beberapa negara bagian yang secara resmi mengadopsi hari libur Thanksgiving tahunan.
Masing-masing negara bagian merayakannya pada hari yang berbeda.
Amerika Selatan sebagian besar masih belum terbiasa dengan tradisi tersebut.
Pada 1827, editor majalah terkenal dan penulis produktif Sarah Josepha Hale, yang menciptakan “Mary Had a Little Lamb, meluncurkan kampanye untuk menetapkan Thanksgiving sebagai hari libur nasional.
Selama 36 tahun, dia menerbitkan banyak editorial dan mengirim sejumlah surat kepada gubernur, senator, presiden, dan politisi lainnya, yang membuatnya diberi julukan "Bunda Thanksgiving".
Abraham Lincoln akhirnya mengabulkan permintaan Hale pada tahun 1863, pada puncak Perang Saudara.
Ia mengeluarkan sebuah proklamasi yang memohon kepada semua orang Amerika untuk meminta kepada Tuhan untuk "memberikan kasih sayang-Nya kepada semua orang yang telah menjadi janda, yatim piatu, pelayat atau yang menderita dalam perselisihan sipil yang menyedihkan dan untuk menyembuhkan luka bangsa."
Abraham Lincoln menjadwalkan Thanksgiving untuk Kamis terakhir di bulan November, dan itu dirayakan pada hari itu setiap tahun hingga 1939.
Pada 1939, Franklin D. Roosevelt pernah mempercepat hari liburnya seminggu dalam upaya untuk memacu penjualan ritel selama Depresi Besar.
Rencana itu, yang diplesetkan menjadi Franksgiving, mendapat tentangan yang sengit.
Pada 1941, Roosevelt dengan enggan menandatangani rancangan undang-undang yang membuat Thanksgiving jatuh pada Kamis keempat bulan November.
Tradisi dan ritual Thanksgiving
Di banyak rumah tangga Amerika, perayaan Thanksgiving telah kehilangan banyak makna religius aslinya.
Sebaliknya, Thanksgiving sekarang berpusat pada memasak dan berbagi makanan yang melimpah dengan keluarga dan teman.
Kalkun, makanan pokok Thanksgiving yang ada di mana-mana sehingga menjadi identik dengan Thanksgiving, mungkin tidak ditawarkan ketika para peziarah menjadi tuan rumah pesta perdana pada tahun 1621.
Saat ini, hampir 90 persen orang Amerika memakan burung itu — baik yang dipanggang, dibakar atau digoreng — pada hari Thanksgiving, menurut National Turkey Federation.
Makanan tradisional lainnya yaitu kentang tumbuk, saus cranberry, dan pai labu.
Menjadi sukarelawan adalah kegiatan Hari Thanksgiving yang umum.
Berbagai komunitas sering mengadakan acara makan malam dan mengadakan makan malam gratis untuk mereka yang kurang beruntung.
Parade juga menjadi bagian integral dari liburan di kota besar dan kecil di seluruh Amerika Serikat.
Diadakan oleh department store Macy sejak 1924, parade Hari Thanksgiving Kota New York adalah yang terbesar dan paling terkenal.
Parade itu menarik sekitar 2 hingga 3 juta penonton di sepanjang rutenya (2,5 mil) dan menarik banyak sekali penonton televisi.
Parade biasanya menampilkan marching band, performers, kendaraan hias rumit yang menampilkan berbagai selebriti dan balon raksasa berbentuk seperti karakter kartun.
Dimulai pada pertengahan abad ke-20 atau mungkin bahkan lebih awal, presiden Amerika Serikat pernah "mengampuni" satu atau dua kalkun Thanksgiving setiap tahun.
Presiden menyelamatkan unggas itu dari penyembelihan dan mengirimnya ke peternakan untuk "pensiun. "
Sejumlah gubernur AS juga melakukan ritual pengampunan kalkun tahunan.
Kontroversi Thanksgiving pertama
Bagi beberapa ahli, masih belum diketahui apakah pesta Plymouth benar-benar merupakan Thanksgiving pertama di Amerika Serikat.
Memang, sejarawan telah mencatat upacara terima kasih lainnya di antara pemukim Eropa di Amerika Utara yang mendahului perayaan peziarah tersebut.
Pada 1565, misalnya, penjelajah Spanyol Pedro Menéndez de Avilé mengundang anggota suku Timucua setempat untuk makan malam di St. Augustine, Florida, setelah mengadakan misa untuk berterima kasih kepada Tuhan atas kedatangan krunya dengan selamat.
Pada 4 Desember 1619, ketika 38 pemukim Inggris mencapai situs yang dikenal sebagai Berkeley Hundred di tepi Sungai James Virginia, mereka membaca proklamasi yang menetapkan tanggal tersebut sebagai "hari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa."
Beberapa penduduk asli Amerika dan banyak lainnya mempermasalahkan bagaimana kisah Thanksgiving disajikan kepada publik Amerika, dan khususnya kepada anak-anak sekolah.
Dalam pandangan mereka, narasi tradisional melukiskan potret cerah hubungan antara peziarah dan orang Wampanoag, menutupi sejarah panjang soal perang antara penduduk asli Amerika dan pemukim Eropa yang mengakibatkan kematian puluhan ribu.
Sejak 1970, pengunjuk rasa berkumpul pada hari yang ditetapkan sebagai Thanksgiving di puncak Cole's Hill, yang menghadap ke Plymouth Rock, untuk memperingati "Hari Berkabung Nasional."
Acara serupa diadakan di bagian lain negara itu.
Asal usul Thanksgiving kuno
Meskipun konsep Thanksgiving Amerika berkembang di koloni New England, akarnya dapat ditelusuri kembali ke sisi lain Atlantik.
Baik Separatis yang datang ke Mayflower dan Puritan yang tiba segera setelah itu membawa tradisi liburan, hari-hari puasa selama saat-saat sulit dan hari-hari pesta dan perayaan untuk bersyukur kepada Tuhan di saat-saat berkelimpahan.
Sebagai perayaan panen tahunan, Thanksgiving termasuk dalam kategori festival yang mencakup budaya, benua, selama ribuan tahun.
Di zaman kuno, orang Mesir, Yunani, dan Romawi berpesta dan memberi penghormatan kepada dewa mereka setelah panen musim gugur.
Thanksgiving juga memiliki kemiripan dengan festival panen Sukkot Yahudi kuno.
Sejarawan mencatat bahwa penduduk asli Amerika memiliki tradisi yang kaya dalam memperingati panen musim gugur dengan berpesta dan bergembira jauh sebelum orang Eropa menginjakkan kaki di pantai mereka.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)