Brand Pakaian Pria asal Jakarta Ini Sukses dengan Strategi Digital
Broodis pada awalnya adalah proyek iseng-iseng yang dilakoni Defri Algiano dan sahabatnya dimulai September 2015.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.CO,M, JAKARTA - Broodis, brand busana pria asal Jakarta yang berdiri pada tahun 2015 tetap eksis di tengah persaingan yang kian ketat.
Broodis pada awalnya adalah proyek iseng-iseng yang dilakoni Defri Algiano dan sahabatnya, dimulai September 2015.
Mereka melihat masih sedikitnya brand busana pria yang bersaing di Instagram sebagai peluang untuk berjualan.
Dijelaskan Defri, Broodis memiliki makna yaitu, “Broo” artinya pria, dua O menggambarkan dua pria yaitu dirinya sendiri dan sahabatnya yang menciptakan Broodis.
Sementara “dis” adalah singkatan dari distro atau tempat berbelanja pakaian.
"Awal berjualan, setiap minggu saya pergi menggunakan motor untuk membeli kemeja dari toko langganan saya di Tanah Abang. Sesampainya di rumah, saya memanggil tukang jahit keliling untuk mencabut label merek pada kemeja tersebut dan menggantinya dengan label Broodis," ujarnya.
Nah, berawal dari bisnis model dropshipper tersebut, di akhir 2015 ia memutuskan untuk memulai produksi kemeja sendiri setelah memiliki modal yang cukup.
Baca juga: Brand Fashion Ternama Ini Jual Kacamata Terbalik Seharga Rp 8,7 Juta, Intip Keunikannya
Saat ini Broodis telah memiliki total 20 karyawan yang dinaungi Defri Algiano sebagai Founder dan 2 Co-Founder lain yaitu, Ramadhan NP dan Fathurossi.
"Lokasi gudang dan kantor pengiriman kami terletak di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan sedangkan tempat produksi kami berada di daerah Tangerang Selatan," jelasnya lagi.
Sejak awal, Broodis fokus untuk menjadi pure online & bazaar retailer. Mereka memilih untuk tidak memiliki toko offline dan mengikuti event bazaar seperti Jakcloth, Trademark Bandung dan beberapa merk event ternama lainnya.
"Kami juga fokus menggunakan seluruh platform online yang ada seperti Instagram dan Marketplace untuk berjualan.
Hal ini dilakukan karena berjualan online menurut kami lebih efisien dan menguntungkan dibanding harus membuka toko offline yang pasarnya sangat terbatas per wilayah.
Dengan berjualan online, rasanya sama seperti memiliki “toko virtual” di tiap kota di Indonesia tanpa harus mengeluarkan biaya sewa," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.