Sepiak Belitong Populerkan Batik Belitong
Bella Kartika Aprillia menghidupkan semangat sociopreneur melalui batik Sepiak Belitong yang dibesarkannya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Dengan berbagai motif tersebut, Sepiak Belitong ingin bercerita soal kekayaan alam Belitong. Tak hanya merepresentasikan alam Belitong, desain dari batik Sepiak memiliki ciri khas dengan warna-warna yang cerah.
“Sepiak itu secara kata artinya sebagian. Namun, dalam praktiknya, kami ingin selalu ingat untuk berbagi," kata dia.
Seluruh hasil usaha ini mengusung hak orang lain yang harus dibagikan. Mimpi saya, Sepiak Belitong bisa menjadi merek nasional seperti Batik Trusmi dari Cirebon,” ujarnya.
Bella membangun komunikasi ke konsumen lewat media sosial melalui akun Instagram @sepiakbelitong dan Facebook @katalogsepiakbelitong, dan e-commerce Tokopedia, Blibli, Shopee, dan Bukalapak.
Tidak hanya berbisnis, Sepiak Belitong juga kerap mempromosikan alam Pulau Belitong.
Sepiak Belitong telah menjadi partner dari Geopark Belitong sebagai geo product.
Beberapa produk Sepiak Belitong diproduksi menggunakan teknik eco print atau daun timpel. Teknik ini sudah cukup terkenal di dunia fesyen.
Teknik ini memindahkan unsur tanin pada tanaman ke dalam kain sehingga membuat motif tertentu. Produk alam ini biasanya disukai oleh masyarakat luar negeri. Bahkan, geo product berupa produk eco print ini juga telah dijual di Therapy Market, Singapura.
Untuk urusan produksi, Bella mempercayakan produknya kepada anak-anak penyandang disabilitas. Bella melihat, permintaan tenaga kepada kaum disabilitas sangat terbatas.
Bella juga beberapa kali menjalin kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menjahit berbagai produk Sepiak, seperti masker.
“Saat pandemi ini, kami telah memproduksi 10.000 masker batik yang dibantu oleh SMK 3 Tata Busana Belitung. Visi kami saat ini bisa dilihat dari nama brand kami, Sepiak. Di sini kami ingin berbagi, termasuk dengan teman-teman penyandang disabilitas," ujarnya.