Anak Susah Makan Sayur, Simak Tips dari Dokter Spesialis Gizi
Menjaga agar asupan nutrisi anak dapat seimbang tentu sangatlah penting, untuk menunjukang pertumbuhan.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjaga agar asupan nutrisi anak dapat seimbang tentu sangatlah penting.
Apalagi saat anak masih dalam proses pertumbuhan. Maka beragam cara dilakukan oleh orangtua agar kebutuhan makan anak tercukupi.
Setidaknya dalam makanan anak harus mengandung sayuran (30 persen), lauk pauk (35 persen) dan nasi atau ketang (35 persen).
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik DR.Dr. Luciana B. Sutanto, MS, Ketiga unsur makanan ini harus seimbang.
Lemak dari lauk pauk dan karbohidrat dari nasi berfungsi sebagai sumber energi bagi anak. Sedangkan sayuran, sebagai sumber vitamin dan mineral.
Selain itu, sayuran juga baik bagi pencernaan dan menjauhkan anak dari obesitas.
Baca juga: Susu Anak Hingga Kreasi Makanan, Ini 3 Tips Penuhi Nutrisi Si Kecil di Masa Pandemi
Begitu juga saat pada nutrisi anak yang tidak lagi menjadi seimbang ketika sayuran tidak dimasukkan dalam daftar menu makanan anak.
"Kalau tidak memberikan makanan yang cukup, pertumbuhan dapat terganggu. Semua kebutuhan asupan gizi harus terpenuhi," ungkapnya dalam acara Konferensi Pers Peluncuran SGM EKSPLOR PRO-GRESS MAXX, Kamis (18/2/2021).
Masalahnya, anak kerap menolak saat disuguhi makanan yang mengandung sayuran. Ketika disuguhi sayur, spontan ank langsung memutuskan untuk tidak makan.
Untuk menyiasati hal itu, dr Luciana memberikan tips sederhana agar anak mau makan sayuran.
Pertama saat pengenalan anak pada sayur, pilihlah sayuran yang rasanya manis. Anak kerap menganggap semua makanan yang berasal dari dedaunan bersifat pahit.
"Oleh karena itu, pada awalnya jangan beri sayur yang pahit dan alot. Sehingga anak tidak langsung menolak sayuran," katanya lagi.
Kedua, dr Luciana juga menyarankan untuk orangtua ikut mencontohkan makan sayur. Anak kerap mengikuti apa yang ia lihat.
Ketika melihat orangtua memakan sayur, bukan tidak mungkin anak turut mengikuti jejak tersebut.
Dan yang terakhir, mungkin masakan sayur bisa dimodifikasi menggunakan tampilan yang menarik.
Bisa disesuaikan menyerupai karakhter tokoh kartun yang disukai, sehingga anak menjadi tertarik.
Atau orangtua juga bisa menyembunyikan sayuran di dalam makanan yang digemari oleh sang anak.