MUFFEST 2021 Angkat Trend Sustainable Fashion : Terobosan Baru Sayangi Bumi Lewat Industri Fashion
MUFFEST 2021 menampilkan karya-karya desainer brand Indonesia yang mengusung konsep sustainable fashion adalah konsep fesyen berkelanjutan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada awal masa pandemi Covid-19, berbagai sektor dipukul mundur dalam produktifitasnya.
Tidak hanya ekonomi, sosial, pendidikan namun juga fashion. Namun tidak ingin terpuruk terlalu lama, beberapa desainer kembali bangkit lewat Trend Sustainable Fashion.
MUFFEST 2021 kembali digelar dalam menciptakan suatu gerakan yang kuat.
Digelar selama 18-28 Maret, penyelenggaraan Muffest 2021 bertema “Recovery For Fashion Industry.
Tentunya untuk membangkitkan semangat positif dan optimisme bagi seluruh ekosistem industri fashion muslim. Terutama pada situasi pandemi yang masih melanda.
Baca juga: Mengintip Gaya Fashion dari Berbagai Negara untuk Inspirasi Anda: Jepang, Italia, hingga Perancis
Kali ini, MUFFEST 2021 menampilkan karya-karya desainer brand Indonesia yang mengusung konsep sustainable fashion adalah konsep fesyen berkelanjutan.
Di mana lebih memanfaatkan materi yang ramah pada lingkungan.
Salah satu brand yang ditampilkan sore ini pada MUFFEST 2021 adalah dari brand Inen Signature. Inen yang berkolaborasi dengan produsen serat viscose-rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR), menggunakan serat rayon.
Semua desain dan produk Inem Signature membawa pesan terkait alam untuk mencintai bumi. Hal ini diungkapkan oleh desainer Inen Kurnia, lewat konferensi pers secara virtual, Sabtu (27/3/2021).
Pesan tersebut, kata Inen, terwujud dalam desain baju yang prosesnya menggunakan teknik ramah lingkungan yaitu ecoprint.
Baca juga: Kolaborasi IDP dan Wiwiek Hatta Sukses Gelar Virtual Fashion Show Busana Muslimah Syari
Dimana, pewarnaan pakaian menggunakan bahan-bahan alami. Kain yang digunakan pun menggunakan serat alami yaitu Rayon Vikosa produksi dari APR.
"Di sisi lain, sisa dari penggunaan ecoprint yang tidak terpakai bisa digunakan sebagai pupuk. Semua tidak terbuang percuma. Dan dibuang pun dapat diterima kembali oleh bumi secara alami," katanya lagi.
Selain itu, Inen juga menuturkan konsep desain pun terinspirasi kondisi pandemi saat ini. Misalnya motif kayu Secang yang dijadikan sebagai motif dari desain. Selama pandemi Covid-19 cukup familiar karena banyak dikonsumsi untuk produksi wedang.
Kayu secang banyak dicari oleh masyarakat sebagai pengobatan alami dan menjaga kesehatan dan stamina.
Selain sebuah terobosan yang baru menyayangi bumi lewat industri fashion, rayon menjadi satu kesatuan dengan ecoprint.
Berbahan lembut dan nyaman dipakai dalam situasi apa pun.