Mendorong Industri Batik Tulis dan Lurik di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 belum berakhir. Namun, perlahan berbagai lini usaha mulai mulai menunjukkan geliat. Satu di antaranya industri fashion.
Editor: Willem Jonata
![Mendorong Industri Batik Tulis dan Lurik di Masa Pandemi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kain-lurik-jawa_20150925_160532.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Namun, perlahan berbagai lini usaha mulai mulai menunjukkan geliat. Satu di antaranya industri fashion.
Menurut State of Gobal Islamic Economy Report 2020, nilai belanja produk pakaian muslim ikut terdampak dan turun 2,9 persen atau Rp 3,9 triliun.
Angka ini diprediksi pulih di 2021 dan terus tumbuh hingga 2024.
Di sisi lain, kain yang posisinya setali mata uang dengan fashion tentu punya peran penting. Indonesia sendiri punya batik tulis dan kain lurik yang terkenal hingga mancanegara.
Baca juga: MUFFEST 2021 : Tampilkan Trend 2021 Fashion Kasual Namun Tetap Stylish di Masa Pandemi
Batik tulis dan kain lurik punya pesonanya sendiri dan sudah lama dilibatkan dalam dunia fashion.
"Perkembangan batik dan lurik pendorong industri kreatif serta menyerap tenaga kerja. Meski produk lokal dan lurik di Sleman masih kecil dan menengah namun bisa berskala besar," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, yang dalam hal ini diwakilkan, pada acara MUFFEST 2021 di Yogyakarta, Rabu (31/3/2021).
![Koleksi terbaru Desainer khas kain lurik, Lulu Lutfi Labibi yang diberi tema Duka Luruh saat ditampilkan dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2018](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lutfi-urik_20171025_081242.jpg)
Menurutnya hal ini didorong pula oleh pembuatan batik dan lurik yang terus mengalami kemajuan pesat.
Konsumen tentu bisa melindungi potensi ini dengan menggunakan batik tulis daripada batik buatan pabrik. Karena dapat mematikan industri.
Oleh karenanya, ia mengharapkan trend fashion saat ini dapat menciptakan peluang pasar nasional menuju internasional.
Tentunya dengan mengajak konsumen untuk menggunakan produksi lokal, para desainer Indonesia membuat pilihan dan trend yang memiliki kecenderungan trend global, sehingga dapat diterima secara mendunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.